LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
PMK Terus Bertambah, Pemkab Semarang Perketat Penjualan Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Sumber :
  • Aditya Bayu Christanto

PMK Terus Bertambah, Pemkab Semarang Perketat Penjualan Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Kasus penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut atau PMK di Kabupaten Semarang terus bertambah

Kamis, 16 Juni 2022 - 17:11 WIB

Jawa Tengah - Kasus penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut atau PMK di Kabupaten Semarang terus bertambah. 

Dari data yang dikeluarkan oleh Dinas pertanian perikanan dan pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, saat ini jumlah hewan ternak yang terindikasi terpapar PMK mencapai 1891 ekor dengan jumlah kematian hewan ternak mencapai 23 ekor.

Penyebaran PMK pada hewan ternak tertinggi terjadi pada sapi yang mencapai 1858 dan PMK pada Domba/Kambing mencapai 21 dan kerbau 12.

Guna menekan penyebaran terus terjadi, Dinas pertanian perikanan dan pangan (Dispertanikap) terus melakukan berbagai upaya mulai dari pengobatan hingga membentuk tim khusus penanganan PMK.

Baca Juga :

"Saat ini kami telah mendapatkan dana untuk penanganan PMK. Dana tersebut kami belikan obat obatan untuk pengobatan ternak masyarakat yang terindukasi terpapar PMK."

"Pengobatan melalui tim kesehatan hewan terus kami lakukan guna meningkatkan kesembuhan yang saat ini jumlahnya juga terus bertambah," ujar Kepala Dinas pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu Kamis (16/6/2022).

Selain pengobatan, pengetatan kunjungan ke kandang juga masih tetap dilakukan. 

Hal ini guna memperkecil resiko penyebaran virus PMK keluar dari kandang yang telah terpapar.

"Mobilitas masyarakat untuk keluar masuk kandang saat ini masih kami batasi, jadi selain pemilik ternak dan tim kesehatan hewan kami imbau untuk tidak berkunjung dahulu ke kandang ternak yang terpapar PMK arena kalau keluar masuk dari satu kandang ke kandang lainnya itu rentan terjadi penyebaran PMK," jelasnya.

Sementara itu guna mencegah penyebaran PMK menjelang hari raya Idul Adha, Pemkab Semarang juga melakukan pengetatan jual beli hewan kurban.

"Bagi hewan kurban nantinya wajib disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari tim kesehatan hewan, tanpa surat tersebut hewan ternak tidak boleh diperjual belikan," ungkap Sunu.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, hewan kurban saat hari raya Idul Adha nantinya hanya hewan sehat yang diperbolehkan keluar kandang.

"Untuk kurban kami himbau masyarakat agar menggunakan hewan ternak yang sehat, jadi kalau hewannya sakit tidak diperbolehkan keluar kandang. Takutnya nanti justru bisa memicu penyebaran PMK," terangnya.

Bupati Semarang juga mengimbau kepada para peternak untuk bisa menjual hewan kurban langsung dari kandang. 

Ia berharap tidak ada pedagang hewan kurban dadakan yang ada di tepi tepi jalan.

"Untuk Pasar Hewan Tiban kami harap tidak ada ya, kalau ada yang buka kami akan minta untuk tutup. Apalagi saat ini Pemkab Semarang juga masih menutup pasar hewan guna mencegah penyebaran PMK," tegasnya.

Sementara itu hingga saat ini proses pemotongan hewan kurban masih terus dirapatkan oleh Pemkab Semarang bersama sejumlah pihak terkait. 

"Selama PMK kami minta untuk pemotongan hewan bisa dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), jadi keluar kandang langsung ke RPH. Nah, untuk pemotongan hewan kurban saat ini masih kita rapatkan, nanti baiknya bagaimana," pungkas Bupati. (abc/ree)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Mengubah Limbah Besi Menjadi Karya Seni, Bentuk Dukungan Budaya Lokal dan Bernilai Ekonomi

Mengubah Limbah Besi Menjadi Karya Seni, Bentuk Dukungan Budaya Lokal dan Bernilai Ekonomi

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan bahan baku konstruksi, besi telah menjadi salah satu material yang paling penting dalam kehidupan modern, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya.
Perempuan Cantik ini Berani Umbar Trik Pengobatan di Padepokan Gus Samsudin, Bilang kalau Dia Dulu Pernah Diajak…

Perempuan Cantik ini Berani Umbar Trik Pengobatan di Padepokan Gus Samsudin, Bilang kalau Dia Dulu Pernah Diajak…

Perempuan cantik ini mengaku pernah datang ke padepokan Gus Samsudin untuk mengantarkan seorang anak berobat, namun ia justru diminta lakukan hal ini...
Polisi Kebingungan Korban Kecelakaan di Jakpus Meninggal Dunia Tanpa Identitas Lengkap, Ini Ciri-ciri Korban

Polisi Kebingungan Korban Kecelakaan di Jakpus Meninggal Dunia Tanpa Identitas Lengkap, Ini Ciri-ciri Korban

Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat kebingungan dengan korban laka lantas yang meninggal dunia setelah dirawat selama kurang lebih dua minggu dirumah sakit. Dikarenakan, korban tidak membawa identitas lengkap.
Kronologi Lengkap Kakak Ipar Dibacok hingga Tewas di Purbalingga, Cuma Gara-gara Anak Menangis

Kronologi Lengkap Kakak Ipar Dibacok hingga Tewas di Purbalingga, Cuma Gara-gara Anak Menangis

Warga Purbalingga geger dengan pembacokan kakak ipar hingga tewas di Dusun Pangebonan, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Ini kronologinya.
Buntut Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Polisi akan Selidiki di Balik Po Trans Putera Fajar

Buntut Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Polisi akan Selidiki di Balik Po Trans Putera Fajar

Buntut kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jabar, kini polisi memeriksa sejumlah pihak termasuk PO dan karoseri.
Ibu dan Anak di Tangerang Meresahkan Warga Usai Berbuat Tak Terpuji, Mereka Sudah Ditangkap

Ibu dan Anak di Tangerang Meresahkan Warga Usai Berbuat Tak Terpuji, Mereka Sudah Ditangkap

Polisi menangkap ibu dan anak di wilayah Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten gegara berbuat tak terpuji dan meresahkan warga.
Trending
Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina menyebut anaknya belum bisa masuk ke dalam pintu. Ayah Vina mengetahui hal ini ketika Vina merasuki Linda.
Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas gelandang Timnas Indonesia Thom Haye tak dilirik, Como 1907 ternyata menargetkan pemain kelas dunia di bursa transfer musim panas.
Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Sosok Pegi alias Perong tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky masih berkeliaran sejak tahun 2016 silam. Polda Jabar pun mengungkapkan ciri-cirinya dan
Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia sedianya selesai pada Desember 2023 lalu. 
Viral Buntut Pesawat Jemaah Haji Alami Kerusakan Hingga Terbakar, Kemenag Semprot Keras Garuda Indonesia

Viral Buntut Pesawat Jemaah Haji Alami Kerusakan Hingga Terbakar, Kemenag Semprot Keras Garuda Indonesia

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menegur keras pihak Garuda Indonesia buntut pesawat yang menerbangkan jemaah haji kloter lima mengalami kerusakan.
Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Pengacara Hotman Paris Hutapea turun gunung mengawal kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang terjadi delapan tahun lalu pada tahun 2016 yang kembali mencuat ke permukaan setelah diangkat ke layar lebar dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari.
Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Pelatih asal Thailand, Witthaya Laohakul menilai kesuksesan Timnas Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir tidak akan bertahan lama.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
Selengkapnya