Berjalan 6 Bulan, Vaksinasi Booster di Jateng Baru 23,75 persen, Kabupaten Tegal Terendah

Semarang, Jawa Tengah - Varian baru Covid-19 sudah terdeteksi di Indonesia, termasuk di sejumlah provinsi, antara lain di Jawa Tengah. Sejumlah pakar epidemiologi menyarankan agar vaksinasi booster ditingkatkan mengingat di sejumlah daerah capaian vaksinasi booster masih jauh lebih lambat dibanding vaksinasi 1 dan 2.

Data Dinkes Jateng mencatat, cakupan vaksinasi booster secara keseluruhan di Jawa Tengah saat ini baru mencapai 23,75 persen. Padahal vaksinasi booster untuk umum sudah dimulai sejak bulan Januari 2022 atau 6 bulan lalu. 

Kabupaten Tegal menjadi daerah yang capaian vaksinasi boosternya terendah yaitu 12,78 persen. Kemudian ada juga Kabupaten Magelang 13,82 persen, dan Kabupaten Pemalang 14,88 persen yang merupakan tiga daerah dengan peringkat capaian vaksinasi booster terendah di Jateng.

Sementara itu, Kota Surakarta menjadi daerah di Jateng yang capaian vaksinasinya tertinggi yaitu 57,42 persen. Kemudian Kota Semarang 50,14 persen, dan Kota Magelang 45,42 persen.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta vaksinasi booster harus digenjot lagi demi memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Kita tidak boleh lengah. Dinkes dibantu oleh TNI-Polri, kita bekerja sama. Kabupaten semuanya bergerak agar semua bisa di-booster," kata Ganjar di sela kegiatan dinasnya di Semarang, Kamis (30/6/2022).

Menurutnya, angka capaian tersebut masih terlalu rendah sehingga harus ditingkatkan lagi. Harapannya warga menjadi lebih kuat sehingga varian apa pun bisa ditangkal.

Ia menambahkan, pola hidup sehat saat ini sudah cukup baik dan menjadi kebiasaan selama pandemi. Hal itu juga harus dijaga dengan baik dan jangan sampai lengah.

"Mencuci tangan sekarang menjadi kebiasaan. Orang pakai hand sanitizer, cuci tangan pakai sabun, kebiasaan itu kalau terus saja dilakukan akan membantu," ungkapnya. (Tjs/Buz)