Kebumen, Jawa Tengah - Sejumlah mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), dan BEM Kebumen menggelar aksi di seputaran Tugu Lawet Kebumen, Minggu (4/9/2022) sore.
Aksi penolakan tersebut digelar dengan melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Selain menggelar aksi teatrikal, mahasiswa juga membentangkan sejumlah spanduk yang menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Dalam orasinya mahasiswa menyampaikan kepada para pengendara yang lewat dan masyarakat Kebumen, bahwa kenaikan BBM subsidi ini dinilai mahasiswa tidak tepat karena dinilai akan semakin membuat sulit masyarakat utamanya kelas menengah ke bawah.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kebumen M. Aris Widodo mengatakan langkah pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi justru akan semakin membuat susah rakyat Indonesia.
"Saat ini masyarakat belum sepenuhnya terbebas dari dampak pandemi Covid-19. Kesusahan bertambah dengan dinaikinya harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, sikap kami jelas tegas menolak," ucap Aris.
Menurut mahasiswa ketimbang menaikkan harga BBM subsidi, pemerintah diminta memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran, yakni kepada masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain aksi penolakan harga BBM para mahasiswa juga menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen terkait rencana pembangunan jalan tol Kebumen agar jangan sampai merugikan masyarakat kecil. Mahasiswa juga menuntut Bupati Kebumen Arif Sugiyanto untuk membuat tim pengaduan. (wkn/ebs)
Load more