Klaten, Jawa Tengah - Kasus demam berdarah terus mengalami peningkatan signifikan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hingga pekan ke tiga di bulan November 2022 ini telah mencapai 490 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat kini menggencarkan fogging sebagai salah satu upaya pencegahan.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kabupaten Klaten, Wahyuning Nugraheni, mengatakan, selama tahun 2022 sampai tanggal 19 November terdapat 490 kasus demam berdarah dengan 23 kematian.
Dalam kasus ini sebagian besar adalah pada golongan umur 0 sampai 14 tahun yakni sebesar 309 kasus. Sebaran merata di semua kecamatan di Kabupaten Klaten.
"Kecamatan dengan kasus terbanyak itu ada di Kecamatan Prambanan 39 kasus, kemudian Kecamatan Wonosari 38 kasus dan Kecamatan Klaten Selatan 30 kasus sampai saat ini," ujar Wahyuning, Rabu (23/11/2022).
Dijelaskan, kasus di tahun 2022 ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, terdapat 143 kasus demam berdarah dengan 7 kematian.
Diperkirakan, lonjakan kasus kematian terjadi karena warga yang terjangkit demam berdarah terlambat mendapatkan penanganan kesehatan.
Wahyuning menjelaskan, upaya yang paling efektif untuk mencegah kejadian demam berdarah adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk untuk memberantas jentik Aedes Aigepty baik di dalam maupun di luar rumah.
"Peran serta aktif dari masyarakat untuk melakukan pemberantasan jentik ini sangat diperlukan dan sangat menentukan dalam upaya mencegah demam berdarah," ujarnya.
Load more