Surabaya, tvOnenews.com - Prestasi gemilang diraih lima siswa SMA Negeri 2 Surabaya diajang inovasi teknologi yang digelar di Bangkok, Thailand. Prestasi para siswa ini melalui inovasi berupa Elderly Monitoring System with Artificial Intelligence atau EMS AI berhasil mendapat dua penghargaan internasional sekaligus.
Pelajar Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Kali ini lima siswa SMA Negeri 2 Surabaya berhasil meraih dua penghargaan internasional sekaligus. Kelima siswa yang berprestasi ini adalah Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, M ThufailAddausy, Ayman Nawwaf Alfina dan Hernawan Santosa.
Penghargaan internasional ini didapat setelah inovasi berupa elderly monitoring system with artificial intelligence atau ems ai memikat para juri di ajang Bangkok Internasional Intellectual Property, invention, innovation and technology exporitio atau ipitex.
Inovasi karya lima siswa ini adalah sistem monitoring berbasis ai atau kecerdasan buatan. Fungsinya bisa mengawasi orang tua yang hidup mandiri tanpa keluarga di rumah.
Alat ini dilengkapi sistem sensor gerak, sensor suhu, sensor pintu dan detak jantung, sehingga bisa mengawasi aktivitas orang di dalam rumah tanpa menggunakan cctv.
“Inovasi ini sengaja tidak menggunakan sistem cctv karena untuk menjaga privasi orang yang ada di rumah,” ungkap Hernawan Santoso, salah satu siswa peraih penghargaan internasional.
Di dalam inovasi ini ada data yang tersimpan di data base, oleh sistem AI lantas diolah sebagai kebiasaan rutin yang dilakukan orang tua.
Muhammad Rezqy Agung menjelaskan, pengambilan data kebiasaan itu dilakukan dengan durasi antara 3 minggu hingga 1 bulan. “Data tersebut akan terbaca pada sistem AI dan dijadikan sebagai data kebiasaan hidup,” ujar Rezqy.
“Inovasi ini akan terus menyimpan data kebiasaan hidup orang tua secara update selama sistem pengawasan beroperasi," imbuh Rezqy.
Inovasi siswa SMAN 2 Surabaya ini dapat diaplikasikan pada orang tua atau lansia yang tinggal sendirian di rumah. Keluarga tetap bisa mengawasi melalui sistem AI yang terhubung dengan server.
“Nantinya, jika penghuni rumah melakukan aktivitas diluar kebiasaan maka akan dikirim pemberitahuan melalui aplikasi di hp pada keluarga lainnya,” jelas Hernawan Santoso.
Pihak sekolah mengaku akan terus memberi dukungan terhadap siswanya yang berprestasi. Lima siswa ini akan kembali mengikuti lomba teknologi di Turki, bulan depan.
“Para siswa kami ini tidak hanya sekali dua kali meraih prestasi internasional, melainkan sudah beberapa kali. Karena itu kami pihak sekolah akan terus memberikan support kepada mereka,” turur Ti Djarmiati, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Surabaya. (msi/gol)
Load more