Lumajang,tvOnenews.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, khususnya untuk guguran hingga Sabtu (3/6) terpantau masih cukup tinggi.
"Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100-300 meter di atas puncak kawah," tulis Sigit Rian Alfian.
"Teramati guguran dengan jarak luncur 1000-2500 meter mengarah ke tenggara," lanjutnya.
Secara kegempaan, dilaporkan telah terjadi 25 kali guguran, satu kali hembusan, lima kali tremor harmonik, satu kali tektonik lokal, serta empat kali tektonik jauh.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi, mengimbau kepada warga agar tetap tenang dan waspada, mengingat hingga saat ini, Gunung Semeru masih berada pada level 3 atau siaga.
Sebab, sesuai informasi yang diterima dari Badan Geologi PVMBG, saat ini aktivitas guguran masih tinggi dan terus terjadi penumpukan material lava,yang berpotensi terjadinya awan panas guguran (APG).
"Sehubungan dengan adanya penumpukan material lava di sepanjang bibir kawah sampai ke ujung lidah lava, dan aktivitas guguran yang masih tinggi, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, dikarenakan potensi APG bisa terjadi sewaktu-waktu," kata Patria.
"Dan yang terpenting,warga harus patuh terhadap semua imbauan dan rekomendasi yang telah dikeluarkan terkait radius larangan melakukan aktivitas demi keselamatan bersama dan pengurangan risiko bencana," pungkasnya.
Rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG dan masih berlaku hingga saat ini diantaranya, larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilomerer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/far)
Load more