Malang, tvOnenews.com - Kondisi mahasiswa asal Spanyol yang menjalani student exchange di Fakultas Kedokteran UB, Ana Brieva Ramirez, yang sempat hanyut di Pantai Jembatan Panjang Kabupaten Malang pada Sabtu (8/7) dan berhasil ditemukan pada Minggu (9/7) di sebuah pulau tanpa penghuni, kini masih mengalami trauma psikologis. Namun tidak dalam kategori berat.
"Jadi yang bisa kami sampaikan, memang Ana mengalami trauma psikologis, namun tidak terlalu berat,” ucap Direktur Utama RS UB, Dr.dr. Viera Wardhani kepada awak media, Selasa (11/7).
Upaya medis terus dilakukan oleh pihak kesehatan, untuk mendorong adanya pemulihan dari Ana. Sehingga kondisi kesehatan dan mental mahasiswa asing tersebut bisa kembali normal.
“Kami juga sudah menyediakan terapi yang dibutuhkan. Termasuk salah satunya yakni terapi supporting untuk permasalahan psikologis yang dialami oleh Ana,” imbuhnya.
Viera menyebut, dampak dari seharian survive di pulau terpencil tanpa adanya bahan makanan, atau perlindungan dari sinar matahari, Ana sempat mengalami beberapa masalah kesehatan.
“Dari hasil pemeriksaan dokter, memang ditemukan permasalahan yakni dehidrasi karena Ana ditemukan dalam keadaan kekurangan cairan terlalu lama. Yang kedua yakni sun burn yang diakibatkan terlalu lama terekspos sinar matahari,” jelasnya.
Meski begitu, sejauh ini dia bisa mengabarkan bahwa perkembangan Ana terus berjalan ke arah positf. Sehingga masalah kesehatan yang dia derita bisa diatasi.
“Hingga hari ini, kami sudah mengambil kesimpulan dari progresnya, ada perkembangan positif, jadi dehidrasinya sudah bisa kita kelola,” kata dia.
Viera memastikan, tim dokter RS UB akan terus melakukan evaluasi terhadap kondisi kesehatan Ana. Sehingga nanti dia dinyatakan boleh keluar dari rumah sakit.
“Kami lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi Ana dan pemeriksaan juga akan kami ulangi. Dan dari situ kita baru bisa menetapkan bagaimana perkembangan dari Ana,” pungkasnya. (eco/far)
Load more