Lamongan, tvOnenews.com - 1.569 penari Boran dari kalangan SD hingga tingkat SMA di Kabupaten Lamongan, pecahkan rekor MURI. Selain pagelaran Tari Boran, disertai sajian nasi boran sebanyak 4.540 porsi, sehingga Pemerintah Kabupaten Lamongan mendapat dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Minggu (23/7).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Senior Manager MURI, Sri Widayati, kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di Alun-Alun Lamongan dalam acara yang bertajuk “Lamongan Menari” dalam rangka kegiatan rangkaian hari jadi Lamongan ke-454.
“Kami mewakili Ketua Umum MURI, Jaya Suprana, mengumumkan sekaligus mengesahkan, hari ini 2 rekor, yang pertama sajian nasi boran terbanyak 4.540 sajian dan pagelaran tari boran oleh pelajar terbanyak 1.569 penari, resmi tercatat di museum rekor dunia Indonesia (MURI). Untuk itu sebagai bukti tercatatnya prestasi ini maka kami akan anugerahkan piagam penghargaan MURI kepada pemrakarsa dan penyelenggara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi,” ungkap Sri Widayati.
Lebih lanjut, menurut Sri Widayati, pemecahan rekor muri yang tercatat di nomor 11.081-11.082/R.MURI/VII/2023, dengan mengangkat kearifan lokal ini tidak hanya dinobatkan sebagai rekor nasional melainkan rekor dunia.
“Kegiatan ini luar biasa, tentunya sebagai wujud nyata dari Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam hal handarbeni, hangrukebi, nguri-uri kebudayaan asli Lamongan. Semoga dengan kegiatan ini semakin mengharumkan nama Kabupaten Lamongan baik di kancah nasional maupun internasional,” tegasnya.
Pemecahan rekor MURI melalui Lamongan Menari yang di ikuti 1.569 penari dari tingkat SD sebanyak 400 siswa, tingkat SMP sebanyak 600 siswa, SMA atau SMK sebanyak 400 siswa, serta MA, MTS dan MI sebanyak 169 siswa, sebagai bentuk ekspresi budaya Lamongan yang sudah ada sejak dulu.
“Nasi boran adalah budaya yang telah ada sejak dulu di Kabupaten Lamongan. Hari ini akan kita ekspresikan melalui tari boran yang bertajuk Lamongan Menari,” ungkap Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
Load more