Masyarakat peduli api ini terdiri dari warga, pelaku wisata Ijen dan tim RKW 18. Patroli dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran.
“Kami sebenarnya sangat terbantu dengan aksi warga ini. Sehingga, kemungkinan kebakaran bisa diantisipasi sejak dini,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda kawasan Pegunungan Ijen. Api diketahui berkobar sejak Senin (9/10) malam. Kawasan yang terbakar ini terdiri dari tanaman alang-alang dan pakis yang mongering. Sehingga, dengan mudah tersulut api.
Kebakaran di kawasan pegunungan Ijen ini menjadi fenomena rutin di musim kemarau. Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan Merapi Ungup-ungup yang berdekatan dengan puncak Ijen. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengingatkan bahaya kebakaran akibat naiknya suhu udara. Cuaca ekstrem ini dipicu posisi semu matahari ke arah selatan ekuator. Imbasnya, penyinaran matahari relatif lebih intens. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya tingkat kelembaban udara. Lalu, minimnya tingkat pertumbuhan awan di siang hari. Sehingga, berpotensi memicu naiknya suhu panas. (hoa/far)
Load more