Gresik, tvOnenews.com - Musim kemarau panjang tidak selamanya menimbulkan dampak negatif seperti krisis bersih dan meningkatnya angka kebakaran disejumlah wilayah. Kemarau panjang ternyata membawa berkah tersendiri bagi para petani tembakau di kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik.
Para petani tembakau mendapatkan panen yang melimpah akibat cuaca yang kering akhir-akhir tahun ini. Hal itu tidak lepas dari karakter tanaman tembakau yang bisa tumbuh dengan baik dan subur dalam kondisi curah hujan yang minim.
"Produksi tembakau yang umumnya perbatang rata-rata 0,8 kg, di pulau Bawean bisa mencapai 1 kg. Pada satu hektar rata-rata terdapat 16 ribu hingga 20 ribu batang tanaman," kata Eko, Kadis Pertanian Gresik dalam rilis Selasa (17/10).
Selain dampak cuaca panas, hasil panen tembakau yang memuaskan itu tidak muncul secara kebetulan. Eko menambahkan, dirinya bersama tim penyuluh Dinas Pertanian terus mengadakan pendampingan terkait budidaya tembakau.
"Kita laksanakan 6 kali, mulai dari penanaman hingga pengolahan paska panen. Sehingga diharapkan teman-teman petani paham betul tentang teknik budidaya tembakau," jelasnya.
Sementara itu, Salam, salah satu petani yang tergabung dalam kelompok tani demplot tembakau Desa Pudakit Barat pun tidak menyangka jika Pulau Bawean yang menjadi tanah kelahirannya itu, tembakau bisa tumbuh dengan baik bahkan kualitasnya tinggi.
"Ya tidak menyangka saja ditanah kelahiran saya, bisa dibuat budidaya tembakau dan hasilnya sangat bagus," ungkap Salam.
Kini Pemerintah Kabupaten Gresik tengah menggagas berdirinya pabrik rokok di Pulau Bawean. Dengan begitu, diharapkan produk tembakau mentah yang dipanen para petani asal Bawean bisa diolah menjadi barang jadi dan siap jual.
Seperti dikabarkan, Pemerintah Kabupaten Gresik melakukan panen perdana demplot tembakau tahun 2023 di pulau Bawean. Acara itu menjadi salah satu rangkaian acara dalam kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Gresik di Pulau Bawean.
Di Gresik, tanaman tembakau sudah mulai ada sejak tahun 2005. Lokasinya berada di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng, dengan lahan awal seluas 2, 5 hektar. Disana petani tembakau masih menanam tembakau varietas lokal dan kualitasnya masih rendah karena ditanam secara tradisional dan bersifat turun-temurun.
Nah berkat adanya kegiatan demplot, penumbuhan dan pengembangan tembakau di Kabupaten Gresik, saat ini luas lahan telah mencapai ± 170,5 HA. Embrio inilah yang kemudian dibawa dan diterapkan di Pulau Bawean.
Melalui riset dan penjajakan, dipilih dua desa sebagai pilot project penanaman tembakau di Pulau Bawean. Dua desa tersebut yakni, Desa Gelam di Kecamatan Tambak dan Desa Pudakit Barat di Kecamatan Sangkapura.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengaku sangat bahagia saat mendengar suksesnya uji coba penanaman tembakau di Bawean. Dia pun teringat saat dulu mengadakan sosialisasi pertama kali terkait penanaman tembakau di Bawean, pada kunjungannya pada Mei 2023.
"Tak terasa, saat ini sudah bisa kita lihat betapa suburnya dan bisa kita panen bersama. Dari informasi yang saya terima, tembakau Bawean ini memiliki kualitas yang sangat bagus. Ini merupakan peluang besar untuk menjadikan tembakau sebagai komoditas unggulan baru Bawean, dan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar," tutupnya. (mhb/gol)
Load more