Banyuwangi, tvOnenews.com – Memasuki musim penghujan, Kabupaten Banyuwangi mulai siaga banjir. Sedikitnya 52 jembatan dibangun dan diperbaiki mengantisipasi luapan sungai di musim hujan. Dari jumlah ini, 10 jembatan diantaranya hasil rekonstruksi bencana.
“Dari jumlah yang selesai dikerjakan, beberapa adalah jembatan yang putus akibat banjir tahun 2022,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (16/11).
Sejumlah jembatan yang hancur akibat banjir diantaranya, jembatan Sutri di Kecamatan Banyuwangi sepanjang 10,7 meter, Jembatan Desa Kalibaru Wetan Kecamatan Kalibaru sepanjang 11 meter. Lalu, Jembatan Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru sepanjang lima meter, Jembatan Gumuk di Desa Paspan, Kecamatan Licin sepanjang 12 meter. Kemudian, jembatan di Desa Sumberjambe Kecamatan Pesanggaran sepanjang 14 meter.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Banyuwangi akhir tahun 2022, merobohkan sedikitnya 10 jembatan. Seluruhnya sukses dibangun dan menyambungkan kembali wilayah warga yang sempat terputus. Pembangunan jembatan ini menjadi prioritas, sehingga dipercepat.
“Jembatan yang putus langsung dimasukkan perencanaan 2023, karena jembatan itu penting, memperpendek jarak perjalanan. Kalau tidak segera diperbaiki, mengganggu mobilitas warga,” tegas Ipuk.
Menjelang akhir tahun, tersisa lima jembatan yang masih proses pengerjaan. Targetnya, akhir tahun dipastikan rampung.
“Pengerjaan sudah 70 persen. Target selesai 15 Desember,” kata Plt Kepala Dinas PU Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman, Suyanto Waspotondo.
Lima jembatan tersebut masing-masing Jembatan Desa Pondoknongko Kecamatan Kabat, Jembatan Desa Banjarwaru Kecamatan Kalipuro, Jembatan Dusun Gunung Remuk Kecamatan Kalipuro, Jembatan Desa Gumuk Candi Kecamatan Songgon dan Jembatan Desa Kajarharjo Kecamatan Glenmore.
“Total 52 jembatan, sembilan diantaranya pemeliharaan,” tutupnya. (hoa /far)
Load more