Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang masih berstatus siaga atau level 3, terpantau mengalami tiga kali erupsi, Kamis (25/4) dini hari hingga pagi.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik,” tulis Ghufron Alwi dalam laporannya, Kamis (25/4).
Selanjutnya, petugas PPGA Semeru kembali melaporkan terjadinya erupsi kedua, yakni pada pukul 02.34 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.
Sedangkan erupsi ketiga pagi ini, kembali terjadi pada pukul 08:34 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyatakan, bahwa sejauh ini belum ada laporan terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsi yang terjadi sepanjang dini hari hingga pagi ini.
"Sejauh ini belum ada laporan terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsi hari ini. Meskipun demikian, kami terus menghimbau kepada warga agar tetap tenang dan selalu waspada. Yang terpenting lagi, kita himbau agar warga senantiasa mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG, terkait jarak aman dan radius larangan melakukan aktivitas," jelas Patria.
Patria juga mengingatkan, bahwa cuaca ekstrem hingga saat ini terjadi sewaktu-waktu. Sesuai prediksi BMKG, cuaca ekstrem bakal terjadi hingga tanggal 28 April 2024 mendatang.
“Kami juga kembali mengingatkan warga, jika hingga saat ini ancaman cuaca ekstrem masih cukup tinggi. Saat ini, kabupaten Lumajang juga masih dalam masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Untuk itu, masyarakat juga kita himbau agar selalu waspada dan berhati-hati, terutama yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung semeru, yang hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3. Patuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan pvmbg,” pungkasnya.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG yang harus dipatuhi demi keselamatan bersama serta pengurangan risiko bencana, diantaranya larangan warga melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/dpi)
Load more