Lumajang, Jawa Timur - Untuk kesekian kalinya, banjir akibat luapan Sungai Cangkah di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, meluap ke ruas jalan nasional dan menerjang permukiman warga di sisi timur perbukitan pertapan. Material pasir, lumpur, batu, dan batang kayu, masih menumpuk di sekitar rumah warga.
Terpantau di lokasi, lebih dari 100 unit rumah warga di 3 RT ini, terendam hingga terkubur material vulkanik. Untuk rumah warga di sisi selatan jalan nasional, hingga saat ini masih di biarkan terbengkalai, akibat tebalnya pasir hingga melebihi atap rumah. Sementara untuk rumah di sisi utara jalan, kini mulai di bersihkan kembali.
Secara bergotong royong dengan menggunakan peralatan seadanya, warga mulai membersihkan material berupa pasir dan lumpur, yang masuk dan menimbun halaman dan bagian dalam rumah, akibat banjir susulan kemarin.
“Sudah beberapa hari ini, saya secara bergotong royong berusaha membersihkan pasir dan lumpur di dalam rumah, akibat terjangan banjir beberapa waktu lalu, malah banjir susulan datang lagi,” keluh Darmaji salah satu korban, Minggu (16/01/2022).
Akibat banjir susulan yang terjadi kemarin sore, pasir dan lumpur kembali masuk kedalam rumah Darmaji, namun tak seberapa ketebalanya.
Kondisi serupa juga di alami oleh Lastari, yang kini bagian dalam rumah sekaligus tempat usaha warung nasi, masih di penuhi material pasir dan lumpur hingga ketebalan 1 meter lebih.
“Yang bebarapa waktu lalu saja belum tuntas di bersihkan, malah banjir susulan kembali menerjang sehingga rumah saya kembali di penuhi pasir dan lumpur,” jelas Lastari.
Lastari dan warga korban terdampak lainya, berharap pemerintah segera melakukan normalisasi aliran sungai Cangkah, agar saat debit air meningkat waktu terjadi hujan lebat, tidak sampai meluap ke permukiman warga, yang hingga saat ini masih di tinggal mengungsi.
Aktifitas pembersihan rumah ini sengaja di lakukan warga terdampak, dengan harapan rumah mereka bisa di tinggali sementara, sambil menunggu proses pembangunan hunian sementara selesai di kerjakan. Sebab, saat ini warga sudah mengaku bosan terlalu lama tinggal di pengungsian tanpa ada aktifitas yang berarti. (Wawan S/rey)
Load more