Probolinggo, Jawa Timur - Sekelumit kisah yang dialami belasan pelajar di Kota Probolinggo, ketika menjalani isolasi di Rusunawa Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Semenjak teridentifikasi terpapar Covid-19, tetapi belasan pelajar ini menjalani isolasi dengan tegar, meskipun terpisah dari sanak keluarga dalam kurun waktu 10 hingga 13 hari.
Siapa yang mau berkunjung ke rumah susun tersebut, tentu sangat jarang ditemui, lantaran tempat itu digunakan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien Covid-19. Dari tanpa gejala maupun gejala ringan dan sedang.
Siswa siswi pelajar baik tingkat SMP maupun SMA yang terisolasi ini, tetap menjalani dengan hati tegar meskipun masih berusia belasan tahun.
Seperti kisah salah satu pelajar dari SMP Negeri 5 berinisial AM yang masih berusia 15 tahun. Dia menjelaskan pertama kali dirinya dijemput oleh ambulans Satgas Covid-19. Perasaan takut juga kerap menghinggapinya, seperti perasaan sedih dan terpsah dari orang tua dirasakan sangat mendalam.
"Ya sedih sekali kak, saya hanya bepikir kenapa saya yang harus terpapar, memang saat itu saya memang sakit tenggorokan, tapi di hari ke dua di tempat isolasi ini saya sudah membaik, nggak sakit lagi," terangnya.
Namun, dirinya menjalani dengan ikhlas karena dapat support dari keluarganya, bahkan di tempat isolasi pun mereka juga kerap saling memotivasi satu sama lain.
Untuk mengisi waktu luang dan menjaga kebugaran tubuhnya, mereka kerap berolahraga pagi hari di halaman rusun tersebut.
"Diambil hikmahnya saja kak, terlebih dukungan dari teman dan keluarga juga yang menguatkan, selain itu orang tua saya sering mengunjungi saya ke sini,"tambahnya.
Mereka menganggap ini sebuah ujian dari tuhan, sehingga mereka menjalani dengan lapang dada. Selain itu mereka juga mendapatkan pelayanan medis dengan baik, termasuk dengan fasilitas yang ada juga memberikan kenyamanan pada pasiennya.
Dr Desy Nur Anggraini selaku dokter jaga yang sedang bertugas juga menjelaskan, terpapar Covid-19 ini bukanlah aib, sehingga tidak perlu malu dan berkecil hati.
"Berpikir khawatir tertular covid ini harusnya diubah, semisal sedang pilek, dan batuk bahwa yang bersangkutan sedang terpapar covid, jadi bisa dicegah dengan memakai masker agar tidak menular ke yang lain," ujarnya.
Sehingga kesadaran masyarakat menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan, mampu sedikit menekan penularan rantai virus.
Hingga kini sudah ada 7 orang yang sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, karena menurut tim medis jika dalam kurun waktu 10 hari kondisinya sudah membaik. Maka yang bersangkutan diperbolehkan untuk kembali kerumahnya, tetapi tetap harus mematuhi prokes yang sangat ketat.
Hingga saat ini data kasus aktif covid 19 sebanyak 202 orang, untuk pasien yang sembuh sudah sebanyak 1.787 orang di Kota Probolinggo. (Syahwan/act)
Load more