Lumajang, Jawa Timur - Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang Jawa hingga saat ini cukup fluktuatif. Letusan dan guguran lava pijar hingga awan panas guguran, juga masih terjadi.
Meskipun sudah terbiasa dengan kondisi Semeru, Sanhaji, salah satu warga Dusun Sumbersari blok Kamar A Desa Supit Urang, mengaku masih dihinggapi rasa cemas dan trauma akan terjadinya bencana erupsi Gunung Semeru. Apalagi, dusun ini merupakan dusun terdekat dari puncak Semeru, yang berjarak kurang dari 10 kilometer.
"Tadi malam bingung gak bisa tidur, sore ada APG (awan panas guguran) dan hujan abu, terus ada guguran lava pijar dan tengah malam ada letusan, ya jadi bingung mau ngungsi atau kemana, " kata Sanhaji, selasa pagi(1/3/2022)
Untuk mengurangi rasa cemasnya, Cak San panggilan akrabnya berusaha mencari tahu informasi terkait kondisi Gunung Semeru, melalui grup WhatsApp maupun melihat secara langsung tayangan kamera cctv, di pos pantau mandiri tak jauh dari rumahnya.
Sekitar pukul 1 dinihari, Cak San sempat melihat secara langsung secara jelas terjadinya letusan serta guguran lava pijar yang keluar dari puncak kawah Semeru.
"Ya terpaksa melekan sampai pagi, takut terjadi apa-apa. Apalagi saya dan keluarga sudah tidak mengungsi lagi sejak satu bulan lalu, tapi kalau kondisinya kurang baik ya terpaksa ngungsi lagi," keluh Cak San.
Sementara itu, berdasarkan data hasil pengamatan pos pemantauan aktivitas Gunung Api Semeru, Badan Geologi PVMBG periode pengamatan Selasa (1/3/2022) pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat secara visual Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah tidak teramati.
Guguran lava pijar, teramati 2 kali terjadi dengan jarak luncurkan kurang lebih 200-300 meter ke arah Besuk Kobokan. Di samping itu, juga teramati 2 kali letusan dengan asap berwarna putih kelabu setinggi kurang lebih 500 meter dan cenderung mengarah ke sisi barat daya.
Secara kegempaan, dalam 6 jam terakhir tercatat telah terjadi 13 kali letusan, 5 kali embusan, serta 2 kali tremor harmonik.
Hingga saat ini, gunung semeru yang masih berstatus siaga (level 3). Badan Geologi PVMBG, mengimbau kepada warga untuk tetap tenang, tetapi seniantiasa waspada serta mematuhi semua rekomendasi yang telah di keluarkan. Di antaranya larangan melakukan aktivitas apapun pada radius 13 kilometer di sektor tenggara, di sepanjang besuk kobokan, hingga mewasapadai potensi awan panas guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di Semeru seperti Besuk Bang, Besuk Kobokan, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. (Wawan Sugiarto/act)
Load more