Lumajang, Jawa Timur - Hujan abu vulkanik gunung Semeru yang sempat mengguyur sebagian wilayah kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Lumajang Jawa Timur, kini mulai berangsur-angsur hilang.
Terpantau di sekitar desa Oro-oro Ombo, hujan abu vulkanik yang mengguyur pasca terjadinya awan panas guguran semeru semalam dengan intensitas tinggi, kini mulai reda.
"Alhamdulillah, hujan abunya mulai reda, tapi sisa semalam sampai pagi masih mengotori teras dan halaman rumah, serta menempel dijok motor " Ujar Sahrul, Kamis pagi (3/3/2022).
Secara visual, dari desa yang berjarak kurang dari 11 kilometer dari puncak, pagi ini gunung Semeru terlihat sangat jelas. Garis berwarna putih dari puncak hingga kaki gunung, bekas awan panas guguran juga terlihat sangat jelas dari desa ini.
"Itu yang berwarna putih dari puncak kawah hingga bagian bawah, adalah bekas lava dan awan panas guguran semalam, " jelas Sahrul, sambil menunjuk ke arah gunung Semeru.
Sementara itu, berdasarkan data pos pengamatan gunung api Semeru di pos Sawur, tercatat dalam periode pengamatan tanggal 03-03-2022 selama pukul 00:00 - 06:00 wib, secara visual gunung Semeru terlihat jelas, namun asap kawah tidak teramati. Letusan dengan asap berwarna putih kelabu, juga teramati terjadi dengan ketinggian asap 300 - 500 meter di atas kawah.
Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 16 kali letusan, 2 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik serta 1 kali tektonik jauh . Hingga kini, gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih berstatus siaga atau level tiga.
Badan Geologi PVMBG, tetap menghimbau kepada warga dan masyarakat untuk senantiasa mematuhi sejumlah rekomendadi yang telah di berikan guna mengurangi resiko bencana, diantaranya larangan melakukan aktifitas apapaun pada radius 13 kilometer , di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan. Diluar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktifitas pada jarak 500 meter dari tepis sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer.
Masyarakat juga dihimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar disepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama disepanjang aliran sungai Besuk Kobokan,Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Curah Kobokan.(Wawan Sugiarto/ito)
Load more