Surabaya, Jawa Timur - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya, rencananya akan memusatkan aksi demonstrasi di gedung DPRD Jatim, Jalan Inderapura Surabaya, Kamis (14/4).
Para mahasiswa akan menyuarakan pelbagai tuntutan, terutama soal kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok hingga bahan bakar minyak.
Korlap aksi aliansi BEM Surabaya, S Andre Prasetyo Utomo melalui kontak percakapan whatsapp mengatakan, aksi demonstrasi nanti melibatkan 3000 mahasiswa. Terdiri dari beberapa kampus negeri dan swasta yang ada di Kota Pahlawan. Semuanya sepakat menggelorakan tujuh tuntutan, yaitu :
1. Pemerintah didesak melakukan evaluasi perihal kebijakan DMO dan DPO dan berdampak pada kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
2. Menuntut pemerintah untuk segera mengusut tuntas perihal praktik mafia minyak goreng di Indonesia.
3. Menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi kenaikan harga BBM khususnya pertamax dan meninjau secara intens perihal pendistribusian BBM pertalite dan solar yang mengalami kelangkaan.
4. Menuntut pemerintah menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen, mengingat keadaan ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
5. Menuntut pemerintah untuk menunda pemindahan Ibu Kota Negara sebelum rancangan pembangunan dan pengelolaan lingkungan dituntaskan mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat tinggi.
6. Mengutuk segala tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
7. Menuntut terwujudnya reforma agraria.
Sementara itu, Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair), Yoga Haryo Prayogo memastikan bahwa massa dari mahasiswa Unair akan bergabung dengan Aliansi BEM Surabaya. Semua massa akan berkumpul di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebelum nantinya konvoi menuju ke titik sasaran aksi di DPRD Jatim.
“Titik kumpul jam 10.00 WIB di KBS, lalu longmarch menuju DPRD Provinsi Jatim, sekitar pukul 14.00,” katanya ketika dihubungi. (ZAZ/hen)
Load more