Resah, Pedagang Kambing Tolak Penutupan Pasar Hewan

Batu, Jawa timur - Sejumlah pedagang kambing melakukan aksi penolakan penutupan pasar hewan di Kota Batu. Aksi penolakan ini dilakukan setelah terbitnya surat edaran Walikota Batu nomor 524.3/1136/422.114/2022 tentang kewaspadaan dini penyakit mulut dan kuku (PMK), pada hewan ternak sapi dan kambing di Kota Batu.

Para pedagang kambing memprotes kebijakan tersebut. Mereka meminta pasar hewan tidak ditutup, karena para pedagang kambing merasa cemas penutupan pasar hewan akan berlangsung lama dengan waktu yang tidak ditentukan. 

Salah satu pedagang kambing bernama Didik mengaku, jika pasar hewan ditutup maka para pedagang merasa kurang mendapat keadilan. Karena selama ini yang diserang PMK rata-rata hewan ternak sapi, bukan hewan ternak kambing.

"Kalau pasar hewan ditutup total, saya bersama teman-teman pedagang kambing menolak keras penutupan pasar hewan," ujar Didik, Rabu (18/5).

Para pedagang kambing tidak akan menolak jika hanya dilakukan pembatasan. 
 
"Intinya pembatasan tersebut, yaitu tidak boleh ada hewan sapi maupun kambing dari luar masuk ke Kota Batu. Begitu juga sebaliknya hewan ternak yang dari Batu juga tidak boleh keluar dari Batu, bukannya ditutup," terang Didik.

"Kami meminta agar minggu depan pasar kembali dibuka, pihak Puskeswan melakukan pemeriksan setiap hewan yang masuk di pasar hewan," ucap Didik.

"Tolong kasian kami yang pedagang-pedagang kecil. Makan apa kita ini. Pasar mau dibuat apa kalau tidak dipakai. Kalau pasar ditutup perekonomian akan bangkrut," teriak salah satu pedagang sapi saat berorasi di pasar hewan Batu.