Terjangkit PMK, Seekor Sapi Berbobot 1 Ton di Lumajang Mati

Lumajang, Jawa Timur – Sebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti ternak warga di Lumajang, kian mencemaskan. Tak hanya menimbulkan kerugian material akibat harga ternak turun drastis, kepanikan peternak juga semakin bertambah akibat ternak mereka mati, seperti yang dialami Mulyadi (48) warga Dusun Legenan Desa Nguter Kecamatan Pasirian.

Satu dari dua ekor sapi jenis limosin milik Muyadi yang bebobot satu ton ini, ditemukan mati Senin (23/5/2022) sore di kandangnya. Pemilik mengaku, sapinya sudah terjangkit wabah PMK sejak sepekan terakhir.

“Sejak seminggu yang lalu salah satu sapi saya ini sudah terjangkit PMK, selain kakinya pincang dan susah berdiri , dari mulutnya terus keluar lencir bercampur busa, nda mau makan juga,” kata Mulyadi.

Yang membuat Mulyadi makin bersedih adalah sapi tersebut recanananya akan di jual mendekati hari raya qurban. Bahkan, beberapa minggu sebelum wabah PMK merebak di desanya, sapi tersebut sempat di tawar Rp35 juta.

“Terus terang saya sangat sedih dan menyesal, rencananya mau tak jual mendekati qurban, eh kok malah mati,”keluhnya.

Dibantu puluhan tetangganya, akhirnya bangkai sapi tersebut langsung di kuburkan di halaman belakang rumahya. Sementara tersisa satu ekor sapi ternak milik mulyadi, dirinya akan tetap merawat sapi tersebut dan lebih berhati-hati.

“Sekarang sisa satu ekor, mudah-mudahan sehat terus, ya hanya ini sisa tabungan saya,” pungkasnya.

Sementara itu, dengan kematian satu ekor sapi milik Mulyadi ini, makin menambah jumlah angka kasus kematian tenak sapi akibat terjangkit wabah PMK. Sesuai data dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, tercatat hingga Senin (23/5) sebanyak 926 ekor sapi terjagkit wabah PMK, 17 ekor diantaranya mati dan 9 ekor sembuh.

Tak hanya sapi, sejumlah ternak lainya juga di laporkan terjangkit wabah PMK, diantaranya kerbau 67 ekor, domba 15 ekor dan kambing 42 ekor.(wso/rey)