Ngawi, Jawa Timur - Khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, puluhan kendaraan pengangkut sapi dari luar daerah yang akan dijual di pasar hewan Ngawi, langsung ditolak dan dikembalikan ke daerah asal.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko saat turun langsung ke pasar hewan Ngawi yang berada di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
Langkah ini terpaksa dilakukan hanya untuk sementara waktu hingga wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berakhir. Tujuannya selain untuk mengantisipasi PMK masuk Ngawi juga sebagai bentuk upaya jaminan pemerintah kepada peternak Ngawi, agar sapinya aman bebas dari PMK.
“Kita menyadari penyebaran penyakit mulut dan kuku ini memang sangat luar biasa, maka yang kita lakukan saat ini adalah sebagai bentuk antisipasi bagaimana ternak yang untuk kepentingan konsumsi utamanya maupun ternak yang diperjual belikan di pasar Ngawi ini bebas dari penyakit tersebut,” kata Dwi, orang nomor 2 di Kabupaten Ngawi.
Lanjutnya, langkah ini bukan hanya semata-mata kita membatasi tapi kita juga memberikan garansi dan perlindungan terhadap peternak kita yang ada di kabupaten Ngawi.
Rata-rata pedagang sapi yang membawa sekaligus sapi mereka yang dikembalikan ke daerah asal adalah dari Magetan, Madiun, Ponorogo, Nganjuk dan Bojonegoro. Semua sapinya diperiksa terlebih dahulu kesehatanya dan langsung diputar balik.
Dari pemeriksaan petugas, sebanyak 132 kendaraan yang diperiksa, 39 kendaraan diantaranya bermuatan ratusan ternak sapi terpaksa dikembalikan ke daerah asal oleh petugas karena sapi yang mereka bawa terindikasi penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Bahkan dari jumlah tersebut terdapat 11 sapi yang positif terjangkit pmk. Dua sapi diantaranya diketahui milik pedagang dari kecamatan pangkur Kabupaten Ngawi.
“Memang tadi ada beberapa sapi dari luar Ngawi dan sebagain dari Ngawi yang tidak kita ijinkan masuk, karena dari hasil pemeriksaan medis ada indikasi mengarah ke PMK,” pungkas Dwi.
Sementara, sebagian pedagang yang tidak diperbolehkan masuk ke pasar hewan Ngawi memilih membawa pulang kembali ternak sapinya, namun sebagian tetap menggelar dagangan ternak sapinya dipinggir jalan, di luar pasar hewan, hanya saja tetap sepi karena tidak ada pembeli sejak wabah pmk melanda sejumlah daerah. (men/rey)
Load more