Calon Kepala Desa dari Putra Daerah Tak Ada yang Lolos, Warga Minta Pertanggungjawaban ke P2KD

Sampang, Jawa Timur - Penetapan Pergantian antar Waktu (PAW) calon Kepala Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, Sampang, Madura, diwarnai kericuhan. Puluhan warga mengejar pihak Panitia Pemilihan Kepada Desa (P2KD) guna meminta pertanggungjawaban atas penetapan pergantian antar waktu calon kades, yang diputuskan hingga nama calon kepala desa dari putra daerah sendiri tidak lolos.

Petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian langsung melakukan penghadangan terhadap warga yang hendak melakukan penghakiman terhadap P2KD. Petugas mengamankan panitia dari kantornya dan dibawa dengan mobil polisi ke tempat yang lebih aman.

Menurut Abdul Bakir, salah satu warga, PAW Desa Bancelok, Sampang dari yang lama ke kades yang baru terdapat tujuh orang calon kades yang telah dilakukan tahapan uji kompetensi melalui tes wawancara. Namun saat penetapan, empat calon kades dari putra daerah diketahui tidak masuk dalam daftar penetapan alias tidak lulus. Sementara tiga orang dari wilayah  yang lain berhasil lulus.

"Putra daerah yang mendaftar empat orang, sementara di luar daerah tiga orang. Empat orang ini tidak lulus, sementara tiga orang dari luar daerah lulus. Ini seharusnya dua atau satu putra daerah masuk dalam penetapan, ini tidak ada sama sekali, ini kan tidak adil," keluhnya, Jumat (27/5).

Sementara Kholilurrahman, Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang mengatakan, tujuh orang bakal calon kades setelah diuji oleh tim independen berdasarkan rangking ataupun nilai dari tim penguji, hanya tiga orang bakal calon kades dan empat orang lainnya, tidak bisa melanjutkan tahapan selanjutnya.

"Berdasarkan nilai dari urutan calon kades yang diuji oleh tim independen, diserahkan kepada P2KD. Dan yang meranking adalah P2KD, 40% yang menilai P2KD, termasuk pengalaman bekerja di pemerintahan dan usia," tuturnya.

Warga menganggap penetapan PAW Kades Bancelok tidak sehat, hingga meminta kepada pihak terkait uji kompetensi kembali diulang. (fds/hen)