Khofifah menegaskan, prioritas penyuntikan vaksinasi ini diutamakan bagi Sapi Perah mengingat stock yang sangat terbatas. Untuk itu, diharapkan vaksin lokal dari Pusvetma bisa segera rampung pada akhir bulan Juli atau awal Agustus.
"Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency sekali. Karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat. Oleh karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, di berbagai kesempatan bersama Forkopimda dan Bupati/ Walikota pada saat Rakor telah ditegaskan, bahwa penanganan penyakit PMK ini membutuhkan sinergitas yang kuat, sama halnya ketika menangani pandemi Covid-19 baik secara vertikal maupun horisontal.
Khofifah melihat, untuk treatment penanganan PMK ini mirip dengan penanganan Covid-19. Kemudian proses penyebaran melalui airbone ini yang menjadikan penyebaran virus PMK lebih cepat. Oleh karenanya, ketika jarak jangkau angin kencang penularan bisa sampai jangkauan kilometer.
Maka, langkah terbaik menurut Gubernur Khofifah dalam melakukan pencegahan penularan adalah melakukan proteksi dan isolasi. Proteksi tidak dilakukan pada daerah-daerah yang terdampak saja, melainkan juga pada daerah yang hewan ternaknya masih terjaga sehat.
"Jadi yang sehat tolong dijaga untuk tidak keluar agar tetap sehat," tegasnya.
Berdasarkan data dari Disnak Provinsi Jatim, jumlah vaksin yang diharapkan akan masuk ke Jatim sebanyak 1,5 juta dosis. Nantinya akan diprioritaskan untuk seluruh sapi potong dan sapi perah. Selebihnya pada sapi potong dengan pola ring vaksinasi. Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang masih sehat, sedangkan untuk ternak yang sakit menunggu sampai sembuh.
Load more