Gresik, Jawa Timur - Sungguh tragis, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Gresik, Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Wanita paruh baya berinisial TS (44) merupakan warga Dusun Nongko, Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.
Dia diduga frustasi lantaran tak kuat menanggung banyak utang dan sering ditagih pemberi utang.
Kapolsek Bungah AKP Sujito membenarkan adanya insiden penemuan jasad ibu rumah tangga yang meninggal dunia dengan cara gantung diri. Kasus tersebut telah ditangani oleh jajarannya.
“Iya sudah ditangani polsek kemarin lusa,” tuturnya.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kejadian bermula saat suami korban hendak masuk rumah. Ketika itu, dirinya menaruh curiga karena lampu rumah tidak menyala meski sudah malam.
Setelah masuk ke dalam rumah, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan tersebut menemukan istrinya sudah tidak bernyawa. Dia tergantung dengan seutas tali di kamar mandi.
Menyaksikan istrinya sudah meninggal dunia dalam kondisi tergantung, sang suami sontak teriak histeris dan meminta pertolongan.
Tak lama kemudian, warga sekitar pun berdatangan ke rumah korban untuk menolong dan menenangkan sang suami.
“Saat itu korban sendirian karena suaminya tidak di rumah. Ketika suaminya datang lampu rumahnya tidak menyala. Setelah masuk baru dia tahu istrinya sudah meninggal dunia,” terang warga setempat yang meminta namanya tidak disebutkan.
Warga itu pun menjelaskan, sehari-hari korban tinggal berdua bersama suaminya di sebuah rumah kontrakan yang tidak jauh dari rumah kerabatnya.
Menurut cerita dari warga, rumah korban kerap didatangi para penagih utang.
"Kadang yang datang sampai dua orang menunggu di depan rumah hampir seharian. Kadang pagi, kadang juga sore,” terangnya.
Setelah kejadian, sejumlah warga melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian. Tanpa menunggu lama, anggota polisi dari Polsek Bungah langsung mendatangi rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum et repertum (VER). Terkait insiden itu, pihak keluarga menerima kenyataan tersebut sebagai takdir. (mhb/nsi)
Load more