Lumajang, Jawa Timur – Hingga saat ini, aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif.
Letusan asap dan guguran lava terpantau beberapa kali terjadi dan terlihat pada saat cuaca di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa ini cerah.
Data Petugas Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Sawur Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa dalam periode pengamatan Sabtu (2/7/2022) pukul 18:00 - 24:00 WIB, telah terjadi guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 meter dari puncak gunung.
"Guguran lava pijar teramati 5 kali dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter dari puncak pada saat gunung jelas teramati sinar api," tulis Mukdas Sofian dalam laporan rutinnya, Minggu (3/7/2022).
Disamping itu, dalam laporan lanjutan juga disampaikan bahwa secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Sedangkan, asap kawah tidak teramati.
Secara kegempaan, tercatat telah terjadi 17 kali letusan, amplitudo 11-15 milimeter dan berdurasi 70-100 detik.
Untuk hembusan terjadi 4 kali, amplitudo 5-8 milimeter dan berdurasi 55-120 detik. Terjadi juga 1 kali tektonik jauh, amplitudo 16 milimeter S-P 40 detik dan berdurasi 100 detik.
"Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level 3. Untuk itu, warga tetap dihimbau mematuhi semua rekomendasi yang telah diberikan," pungkas Sofian dalam laporan penutupnya.
Masyarakat yang bermukim di lereng Gunung Semeru terutama pada sektor tenggara, yakni Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Supit Urang mengaku sudah terbiasa dengan kondisi dan aktivitas Gunung Semeru akhir-akhir ini.
Warga mengaku cemas pada saat Gunung Semeru tertutup mendung tebal maupun terjadi hujan.
"Kalau kami sih sudah terbiasa dengan kondisi Gunung Semeru. Namun, kami tetap waspada apalagi pada saat gunung tertutup kabut atau mendung. Susah pantaunya. Kalau hujan lebat, kami langsung siaga takut terjadi lahar," kata salah satu warga Dusun Sumber Sari bernama Sanhaji.
Setelah erupsi akhir tahun lalu, warga kini semakin aktif membagikan informasi terkait perkembangan Gunung Semeru melalui media sosial.
"Ya melalui media sosial kita saling berbagi informasi. CCTV kini juga terpasang di beberapa titik. Namun, kami tetap meminta pada pihak terkait untuk lebih aktif memberikan informasi agar kami lebih cepat dalam mengambil tindakan," pungkasnya. (wso/nsi)
Load more