100 Pelaku UMKM di Lumajang Dapat Pelatihan Kelola Keuangan dari OJK Jember

Lumajang, Jawa Timur - Sebanyak 100 pelaku UMKM di Lumajang yang bergerak di sektor perdagangan, pertanian dan sektor produktif lainnya, mendapat pelatihan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Jumat, (29/07). 

Bersinergi dengan pihak DPRD dan Bank wilayah Lumajang, pelatihan itu diselenggarakan untuk perluasan akses keuangan bagi UMKM di Lumajang, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Mengusung tema Pelatihan Kewirausahaan UMKM yang kreatif, inovatif dan berdaya saing global, pelatihan yang diselenggarakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang itu diharapkan bisa membawa para pelaku usaha terus berkembang.

“Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas produk yang dikelola pelaku usaha di Lumajang sehingga memiliki daya jual yang tinggi,” kata Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Jember, Zulkifli.

Bahkan, tujuan puncaknya para pelaku usaha dapat layak melakukan ekspor dan menjadi pilar ekonomi Kabupaten Lumajang.

Lebih lanjut, ia mengatakan sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), kegiatan pelatihan itu merupakan momentum tepat untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM dalam mengelola manajemen usaha, kualitas produksi, akses pasar dan memperluas kesempatan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan.

“Kegiatan ini menyajikan beberapa pembekalan terkait kewirausahaan, inovasi bisnis, legalitas UMKM, penguatan permodalan UMKM, metode pemasaran, packaging dan branding UMKM, serta wawasan umum mengenai pinjol ilegal,” terangnya.

Selain itu, dalam pelatihan itu salah satu poin yang disoroti yakni terkait edukasi peminjaman modal.

Para pelaku usaha ini diwanti-wanti untuk selalu waspada dengan maraknya tawaran dari Pinjaman Online (pinjol) ilegal.

“Kawan-kawan UMKM ini jangan sampai terjebak pinjol ilegal, karena dibalik kemudahan itu ada permasalahan yang besar, inilah yang ingin kita putus rantai itu. Ini tidak hanya berlaku pada pinjol ilegal, rentenir juga,” tegasnya.

Sementara itu, dari data per bulan Mei 2022, tercatat sebanyak 70.195 pelaku UMKM di Lumajang telah menerima fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 7 Bank Umum dengan total pembiayaan sebesar Rp2,438 Triliun.

Harapannya, jumlah tersebut terus meningkat sebagai bentuk kontribusi aktif sektor jasa keuangan dalam pengembangan pilar ekonomi Kabupaten Lumajang.

Oleh karena itu, melalui pelatihan dan pendampingan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memperkaya wawasan dalam mengembangkan usaha terutama dari sisi permodalan dan hal-hal yang dibutuhkan sebagai syarat pengajuan pembiayaan ke pihak Bank. (wso/hen)