Pacitan, Jawa Timur - Angka penderita stunting di Kabupaten Pacitan semakin tinggi. Saat ini tercatat ada 2744 anak balita yang tersebar di 12 kecamatan atau 24 puskesmas, pertumbuhannya kurang maksimal atau menderita stunting.
Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr Hendra Purwaka menjelaskan, untuk penanganan positif kasus stunting tak bisa berbuat banyak, sebab kasus stunting ini tidak bisa disembuhkan. Hanya saja bisa dengan pengobatan agar sakitnya tak bertambah parah.
"Penderita stunting itu tidak bisa sembuh. Dalam arti hanya bisa dilakukan dengan pencegahan agar dampak dari stunting tidak tambah parah," katanya, Selasa (23/8).
"Sumber Daya Manusia (SDM), orang tua yang harus dipersiapan sebelum memiliki anak, kebersihan, juga faktor kemiskinan yang dialami masyarakat dapat mempengaruhi adanya stunting," imbuhnya.
Upaya pencegahan ini jauh sebelum telah dilakukan Dinas Kesehatan melalui puskesmas atau bidan desa. Melaksanakan imunisasi, interversi kepada anak, sosialisasi dan pembekalan pengetahuan tentang gizi serta usia pernikahan yang produktif terhadap remaja sebelum menikah.
Load more