Lumajang, Jawa Timur - Puluhan warga Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, mendatangi kantor balai desa setempat. Kedatangan warga untuk memprotes adanya 41 warga di RW 12 Dusun Blukon Persil, yang dianulir dari data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Awalnya, warga berencana melangsungkan aksi demonstrasi di depan Pendopo Arya Wiraraja Lumajang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, tiba-tiba aksi warga digeser ke kantor balai desa setempat. Disana mereka ditemui oleh pejabat Bankesbanpol, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dan pejabat kecamatan untuk melangsungkan musyawarah.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bankesbanpol) Arif Sukamdi mengatakan, protes warga dipicu oleh adanya 41 orang yang seharusnya menerima BLT BBM dianulir melalui proses verifikasi desa.
Namun, menurut Arif, massa yang datang tidak sampai 41 orang. Ia juga mengatakan, bahwa koordinator aksi tidak bisa memberikan bukti 41 orang yang dimaksud.
"Bilangnya koordinator tadi 41, tapi saya tanyai nama-namanya dia tidak bisa memberikan, jadi kemungkinan tidak sampai 41 orang," kata Arif di kantornya.
Arif menambahkan, kedatangan massa itu awalnya meminta uang yang seharusnya diterima melalui BLT BBM.
Namun, usai berunding massa meminta pihak desa yang melakukan kesalahan dalam proses verifikasi untuk membuat pengakuan terbuka.
"Kita kan pemerintah maunya tidak ingin ada keributan, tadi sebenarnya sudah diberikan solusi oleh Dinsos untuk dilakukan verifikasi ulang, tapi mereka tidak mau," tambahnya.
Load more