Terindikasi Kader Parpol, Dua Calon Panwascam di Banyuwangi Dinyatakan Lolos, Ini Penjelasan Bawaslu Banyuwangi

Banyuwangi, Jawa Timur - Rekrutmen calon anggota pengawas kecamatan (Panwascam) pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyuwangi berbuntut. Dua pelamar yang terindikasi kader partai politik (parpol) dinyatakan lolos. Kejadian ini menuai sorotan, bahkan ramai beredar di jejaring media sosial (medsos).

Lolosnya dua pelamar yang terindikasi kader parpol ini terkuak setelah Bawaslu Banyuwangi mengumumkan 75 calon anggota Panwascam yang lolos, Rabu (26/10) pagi. Dua pelamar berinisial HS dan AWA muncul dalam daftar. Padahal, keduanya terindikasi kuat sebagai kader parpol yang tercatat dalam sistem informasi politik (sipol) KPU RI.

Postingan tercatatnya dua pelamar ini sebagai kader parpol beredar luas sejak Rabu pagi. Padahal, sesuai aturan anggota Panwascam harus bebas dari kader parpol.

Bagaimana reaksi Bawaslu Banyuwangi?

Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim memastikan rekrutmen calon anggota Panwascam sudah mengikuti petunjuk teknis (juknis) yang ada. Mereka yang lolos di tes computer assisted test (CAT) dan masuk enam besar menjadi wewenang Bawaslu Provinsi. Pihaknya hanya menggelar seleksi wawancara dan penetapan calon yang lolos. 

“Kami juga sudah membuka posko aduan dan tanggapan masyarakat. Namun, belum ada masuk. Artinya, semua yang lolos ini sudah mengikuti tahapan administrasi,” kata Hamim usai mengumpulkan anggota Panwascam terpilih, Rabu sore.

Pihaknya juga sudah melakukan klarifikasi ke KPUD Banyuwangi terkait administrasi para pelamar. Jika ada surat keberatan yang masuk, pihaknya akan melakukan klarifikasi. Para pelamar juga melampirkan surat pernyataan tidak tercatat sebagai kader parpol. 

“Kalau memang ada surat keberatan dari masyarakat, akan kami klarifikasi. Jika terbukti, calon yang bersangkutan bisa di PAW,” tegasnya. (hoa/gol)