Cuaca Cerah, Gunung Semeru Terpantau Keluarkan Letusan Disertai Suara Gemuruh dan Guguran Lava Pijar

Lumajang, Jawa Timur - Suara gemuruh terdengar sangat jelas dari Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang, sesaat setelah Gunung Semeru mengeluarkan letusan yang disusul keluarnya pijaran api dan guguran lava pijar, Senin (14/11/2022).

Dody Suryadiawan, salah satu warga asal Kelurahan Jogoyudan Lumajang, saat melintasi jalur Kajar Kuning ini, sempat berhenti untuk mengabadikan gambar letusan dan guguran lava pijar Gunung Semeru.

"Kebetulan tadi lewat dari pronojiwo, sepanjang dari arah pronojiwo hingga curah kobokan memang terus terlihat adanya guguran lava pijar, " ujar Dody saat ditemui di lokasi, Senin (14/11/2022).

Dengan menggunakan kamera ponselnya, Dody sempat mengabadikan beberapa foto guguran lava pijar Gunung Semeru.

"Sempat motret sih selama diperjalanan tadi, terus saya sengaja berhenti di Kajar Kuning karena Gunung Semeru semakin terlihat sangat jelas dari sini, " imbuh Dody  sambil menunjukan beberapa foto guguran lava pijar Gunung Semeru.

Bahkan, beberapa kali Dody sempat mendengar beberapa kali suara gemuruh sesaat setelah letusan keluar dari puncak kawah.

"Sempat beberapa kali terdengar suara gemuruh setelah letusan yang disusul guguran lava pijar, arah luncurannya tetap ke curah kobokan, tapi masih aman, " jelasnya.

Bagi Dody, aktifitas Gunung Semeru yang saat ini masih fluktuatif merupakan hal yang biasa. Baginya, Gunung Semeru ini semakin berbahaya jika jarang mengeluarkan letusan.

"Ya semoga saja tidak terjadi apa-apa, terus terang meskipun sudah terbiasa dengan kondisi Semeru saat ini, warga tetap harus waspada,apalagi saat ini sering terjadi hujan dan banjir " harapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dan laporan rutin Mukdas Sofian, salah satu petugas  Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, tercatat dalam periode pengamatan pukul 18.00 – 24.00 Wib, Senin (14/11/2022) , tercatat secara visual Gunung terlihat jelas hingga kabut, namun asap kawah tidak teramati.

“Terdengar satu kali suara letusan atau gemuruh, serta teramati adanya api diam,” tulis Sofian dalam laporannya.

Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 29 kali letusan, 1 kali guguran, 1 kali hembusan serta 3 kali vulkanik dalam.

“Untuk tingkat aktifitas, Gunung Semeru hingga saat ini masih berstatus siaga atau level tiga,” pungkasnya.(wso/ade)