Aremania juga menuntut transparansi aparat kepolisian terkait hasil sidang etik eksekutor penembak gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.
“Kami menolak proses rekonstruksi yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur yang dilakukan di sana. Kejadian itu terjadi di Stadion Kanjuruhan,” ujarnya.
Lalu, Aremania meminta manajemen Arema FC turut serta mengawal proses usut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Untuk diketahui, ada sejumlah titik lainnya di Kota Malang yang menjadi tempat pelaksanaan aksi tersebut antara lain fly over kawasan Arjosari, kawasan Sawojajar, simpang tiga Jalan Trunojoyo (Buk Gluduk), kawasan Soekarno-Hatta, Jalan S. Supriadi dan Jalan Besar Ijen. (ant/nsi)
Load more