KRI dr Soeharso Bawa Pulang 942 Warga Surabaya yang Tertahan di Pulau Bawean Akibat Cuaca Buruk

Surabaya, Jawa Timur - Akibat cuaca buruk yang melanda sebagian besar laut Jawa, masyarakat di Pulau Bawean tertahan tidak bisa keluar dari Pulau Bawean, sehingga di berangkatkan kapal perang KRI dr Soeharso 990 sebagai kapal bantu angkut (evakuasi) masyarakat yang akan ke Pulau Bawean maupun yang akan keluar dari Pulau Bawean menuju Pulau Jawa, khususnya kota Surabaya dan Gresik.

Setelah memberangkatkan 743 penumpang dari Surabaya Kamis (29/12) menuju Pulau Bawean, akibat cuaca buruk, kini KRI dr Soeharso (SHS) 990 kembali mendukung angkutan laut (Angla) untuk pergeseran personel dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik menuju Surabaya, Sabtu (31/12).

942 penumpang berhasil diangkut dan dibawa menuju Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (31/12). Selain penumpang dalam angkutan darurat, TNI AL juga mengangkut satu jenazah dan satu paket cargo berisi segala macam kebutuhan.

Pada kesempatan tersebut, Pangkoarmada II, Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., yang diwakili oleh Asops Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Andri Kristanto, menyampaikan bahwa KRI SHS-990 kembali memberangkatkan 942 penumpang dari Bawean menuju Surabaya dikarenakan cuaca buruk dan tidak adanya pelayaran dari dan menuju Pulau Bawean.

"Hal ini merupakan salah satu misi kemanusiaan yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Koarmada II untuk selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Andri.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) memiliki kapal perang jenis bantu rumah sakit (BRS) KRI dr Soeharso. KRI dr Soeharso yang memiliki nomor lambung 990 sudah malang melintang dalam berbagai misi kemanusiaan, termasuk saat pandemi di Indonesia.

Adapun salah satunya membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah, utamanya di Semarang Raya guna penanganan pasien Covid-19 pada Agustus 2021.