Siap-Siap Awal Bulan Maret, Penjualan LPG 3 Kg pada Konsumen Dikurangi hingga 20 Persen

Probolinggo, Jawa Timur – Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan dalam membatasi penjualan tabung gas LPG 3 kg, per awal bulan Maret 2023 nanti. Hal itu dilakukan agar penjualannya lebih tepat sasaran, dimana konsumennya merupakan warga miskin.

Diketahui agen pertamina penyedia tabung gas LPG, sudah mendapat surat edaran dan imbauan dari tanggal 24 Januari 2023 lalu.

Di Kota Probolinggo sendiri, salah satu agen LPG ,PT Langkah Jaya Abadi belum melakukan sosialisasi. Sebab, mereka baru mendapatkan surat edaran tersebut.

“Nanti, akan kami sosilisasikan pada pangkalan,” kata Harto Tjahjoni pemilik agen tabung gas subsidi, Jumat (27/1).

Perhari, gudangnya menyediakan hingga 100 tabung kepada satu pangkalan. Terlepas adanya kebijakan ini, agen tetap bisa mengoper 100 tabung. Sebab, pangkalanlah yang harus menjual 80 persen dari jumlah LPG yang didapat ke rumah tangga.

"Kerugian pasti menghampiri di awal-awal kebijakan. Sebab, pangkalan sepertinya akan mengurangi kontrak jumlah tabung gas," tambahnya.

Menurut Windiyah, pemilik Toko Anyar di Jalan Ikan Paus, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo menyampaikan, jika program pembatasan tersebut sangat baik, namun belum tahu pasti adanya pembatasan hingga 80 persen.

“Saya belum tahu gimana kebijakannya mas, bahkan di toko saya sendiri masih tersisa 12 tabung gas, jadi setidaknya saya harus menjual setidaknya 10 tabung,” tandasnya.

Berdasarkan surat keputusan ESDM 28 tahun 2021, penyedia LPG harus sosialisasi kepada pengecer terakhir tanggal 31 Januari 2023. Penjualan LPG harus dikurangi 20 persen. Jadi, pengecer LPG hanya bisa menyediakan 80 persen kepada konsumen akhir atau rumah tangga. (msn/gol)