Jawa Timur- Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpantau masih cukup tinggi hingga saat ini. Sejumlah wilayah di lereng Semeru juga mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, Kamis (9/2/2023).
Warga diimbau untuk waspada karena potensi awan panas susulan masih terjadi. Sebab, kawasan puncak maupun lereng Gunung Semeru kerap diselimuti kabut dan masih sering hujan beberapa hari terakhir.
Aktivitas kegempaan berupa gempa letusan, hembusan, guguran, tremor harmonik hingga tektonik masih terpantau terus terjadi di Gunung Semeru hingga saat ini.
"Secara visual gunung kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Letusan asap teramati 1 kali warna putih kelabu tinggi asap 500 meter. ," tulis Kepala Pos PPGA Semeru, Liswanto dalam laporan rutinnya, Jumat (10/2/2023).
Data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, selama periode pengamatan 6 jam terakhir mulai pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, secara kegempaan tercatat telah terjadi 22 kali Letusan, amplitudo : 11-21 mm, Durasi : 45-90 detik. Terekam 2 kali guguran amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 30-50 detik. Hembusan 2 kali, amplitudo : 4-5 mm, Durasi : 30-50 detik. Tremor harmonik terekam 2 kali amplitudo : 2-2.5 mm, Durasi : 75-112 detik, serta 1 kali tektonik jauh, amplitudo : 10 mm, S-P : 12 detik, Durasi : 18 detik.
"Status Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level 3 masyarakat yang bermukim lereng gunung diimbau tetap waspada dan mematuhi semua rekomendasi yang telah diberikan, terkait radius larangan melakukan aktivitas serta mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar, guguran lava serta awan panas guguran," jelasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi juga mengingatkan warga, pada tingkat aktivitas Gunung Semeru yang masih siaga atau level 3 ini, masih menyimpan potensi ancaman banjir lahar dingin maupun panas serta awan panas guguran (APG), mengingat saat ini sisa endapan material vulkanik sisa APG yang terjadi pada Minggu (5/2) masih terlihat di bibir kawah dan sepanjang jalur lahar.
“Saat ini Gunung semeru masih berstatus siaga, apabila nanti didukung oleh curah hujan yang tinggi, nanti akan menimbulkan potensi kerawanan bahaya baik banjir lahar dingin maupun panas hingga awan panas guguran,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya tak henti-hentinya memberikan peringatan maupun sosialisai kepada warga, terutama informasi terbaru terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru, dengan harapan agar dipatuhi oleh warga terutama para penambang pasir yang beraktifitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
“Dalam kondisi seperti ini, kami terus mengimbau kepada warga agar selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas. Terutama para warga yang melintas di jalur penyebrangan Curah Kobokan maupun para penamabang pasir. Patuhi arahan dan himbauan petugas di lapangan,” pungkasnya. (wso/ree)
Load more