Ratusan Orang Keluarga Korban Tewas Akibat Dikeroyok saat Balap Liar Datangi Mapolres Singkawang, Tuntut Keadilan
Ratusan warga yang mengaku dari pihak keluarga korban pengeroyokan saat aksi balap liar mendatangi Mapolres Singkawang guna meminta keadilan, Jumat sore.
Singkawang, tvOnenews.com - Ratusan warga yang mengaku dari pihak keluarga korban pengeroyokan saat aksi balap liar mendatangi Mapolres Singkawang guna meminta keadilan, Jumat (31/3/2023) sore.
Kedatangan ratusan orang yang mengaku keluarga korban tersebut ke Mapolres Singkawang langsung diterima Waka Polres Singkawang, Kompol Indra Asrianto beserta jajaran.
Puluhan personel kepolisian pun disiagakan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Sepuluh orang dari ratusan warga diminta masuk ke Mapolres untuk menyampaikan keinginannya terkait kasus pengeroyokan tersebut.
Dihadapan Waka Polres, Kasat Reskrim dan Kasat Intelkan Polres Singkawang, salah satu perwakilan dari pihak korban, Yus meminta agar pihak kepolisian memberikan hukuman yang setimpal kepada para tersangka, karena dari perbuatan mereka sudah menghilangkan nyawa korban yaitu keluarganya.
Pihak korban juga memberikan beberapa identitas orang yang diduga kuat ikut serta dalam.aksi pengeroyokan saat balapan liar Minggu (26/3/2023) dini hari kemarin.
"Kepada pelaku yang diduga masih berkeliaran di luar, saya minta ditangkap. Itu saja permintaan dari pihak keluarga," kata Yus.
Sementara Waka Polres Singkawang, Kompol Indra Asrianto mengatakan, akan bekerja secara profesional menangani kasus pengeroyokan tersebut.
"Artinya, dari serangkaian tindakan penyelidikan dan penyidikan, bahwa pihak kepolisian sudah menetapkan tujuh orang tersangka pengeroyokan dan saat ini sudah dilakukan penahanan," katanya.
Jika memang pelaku lebih dari tujuh orang, maka pihak Satreskrim Polres Singkawang yang akan melakukan proses penyelidikan.
"Jika memang memenuhi unsur, bukan tidak dimungkinkan akan ada tersangka baru dalam kasus pengeroyokan tersebut," ujarnya.
Kalaupun memang ada tambahan tersangka, tentu akan pihaknya proses lebih lanjut sesuai dengan UU yang berlaku.
Usai menyampaikan keinginannya, ratusan warga dari pihak korban membubarkan diri secara tertib. (twh)
Memastikan LPG 3 kg yang disalurkan ke masyarakst sesuai takaran, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tanjung Priok.
Timnas Indonesia kemungkinan besar tidak akan mengirimkan skuad terbaiknya untuk mengarungi Piala AFF 2024. Setidaknya ada dua alasan utama terkait hal itu ...
Frislly Herlind seorang artis yang juga memiliki kemampuan supranatural membongkar identitas DPO pelaku pembunuhan kasus Vina Cirebon bersama pacarnya, Eki.
Jelang Final Championship Series Liga 1 antara Persib Bandung kontra Madura tersaji beberapa fakta menarik, termasuk pembuktian mitos angka empat maung Bandung.
Bek Persib Bandung, Nick Kuipers bercerita soal konfliknya dengan Luis Milla hingga akhirnya selangkah lagi membuat tim kebanggaan Bobotoh itu juara Liga 1.
Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon bak benang kusut yang sulit terurai dalam pengusutannya dikarenakan 3 pelaku yang buron selama 8 tahun.
Popularitas pemain Timnas Indonesia ini membuat salah satu media terkenal asal Inggris merasa keheranan karena lebih besar dari para bintang Premier League.
Kasus pembunuhan terhadap Vina asal Cirebon belum menemui titik terang dan masih menjadi perbincangan publik. Prof Adrianus Meliala berani bilang begini...
Kuasa hukum keluarga Vina, Putri Maya Rumanti pertanyakan kenapa Linda sahabat almarhum tidak ikut diperiksa sebagai saksi pembunuhan. Dimana keberadaan Linda?
Salah satu media asal Vietnam, Soha memberikan sindiran pedas untuk Timnas Indonesia, menyinggung soal keikutsertaan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF nanti.
Penangkapan salah satu tersangka DPO pembunuhan Vina dan Eky tahun 2016 lalu, Pegi alias Perong berhasil ditangkap polisi. Ketua RT rumah Pegi ungkapkan hal..
Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi buka suara terkait bukti sperma yang ditemukan pada jasad Vina Cirebon saat proses autopsi dilakukan.
Load more