Sumbawa Barat, NTB - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, meninjau kesiapan peresmian Bendungan Bintang Bano, di Desa Bangkat Munteh, Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, sebagai bendungan multifungsi, Rabu (12/1). Kepada tvonenews.com di lokasi, Menteri Basuki mengatakan bahwa Bendungan Bintang Bano akan menjadi bendungan ketiga yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019.
"Bendungan ini juga yang terbesar kapasitas tampungnya di NTB dengan volume 76 juta m3. Selanjutnya saat ini tengah dilakukan pembangunan Bendungan Beringin Sila, kemudian Tiu Suntuk dan Meninting," ujar Menteri Basuki.
Disebutkan, total terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi. Enam bendungan tersebut, Menteri Basuki, merupakan bagian dari 61 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia, sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi untuk ketahanan pangan, dimana kunci utamanya adalah air, disamping lahan, benih, pupuk, dan petani.
"Bendungan multifungsi ini manfaatnya untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektare, dimana ada 4.200 hektare yang tadinya tadah hujan benar-benar belum diolah dengan baik, diharapkan dengan adanya bendungan ini akan bisa ditanami padi 2 kali dalam setahun," katanya.
Ditambahkan Menteri Basuki, Bendungan Bintang Bano yang dibangun dengan total anggaran 1,44 triliun rupiah dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya - PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) juga difungsikan untuk pengendalian banjir di Kabupaten Sumbawa Barat.
"Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat sudah tidak banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga akan menambah untuk pengendalian banjir," tutur Menteri Basuki.
Selain itu, bendungan ini juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 500 liter/detik.
"Juga terdapat potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW, dan juga belum nanti ditambah panel surya terapung (floating panel). Terakhir sudah pasti potensi pariwisata, untuk itu insyaAllah peresmiannya dengan menaiki perahu dayung," tutur Menteri Basuki.
Dalam tinjauan tersebut, Menteri Basuki juga berpesan untuk terus dilakukan penghijauan di seluruh bagian bendungan sebagai upaya konservasi lingkungan.
"Termasuk bagian tebing yang dibeton juga ditanami tanaman merambat agar rindang," pesannya.
Terakhir Menteri Basuki mengungkapkan, pada tahun 2022 ditargetkan akan terdapat 9 (sembilan) bendungan yang akan diresmikan, termasuk salah satunya Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa berkapasitas 27 juta m3.
"Sesuai rencana kontrak akan selesai pada tahun 2022 dengan progres saat ini 70 persen," ujarnya.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut Bupati Sumbawa Barat H. W Musyafirin dan Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, dan Kepala BWS Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi.
(Irwan Taliwang / ASM)
Load more