Kotawaringin Timur, Kalteng - Setelah mendapat sorotan tajam dari warga, gara-gara sampah yang menggunung di semua Depo Sampah dalam kota, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akhirnya langsung mengangkut sampah-sampah yang sudah berhari-hari menumpuk, untuk dibuang ke TPA di KM 14, jalan Jenderal Sudirman.
"Hari ini kami mengerahkan 10 unit armada truk sampah dan 1 unit loader, untuk mengangkut sampah diseluruh Depo Sampah dalam kota," tegas Kepala DLH, Machmur, Rabu (20/7/2022).
Secara terus terang Machmur mengakui, beberapa hari ini pihaknya memang tidak bisa maksimal mengangkut sampah di depo-depo sampah yang ada, karena beberapa armada truk angkutan sampah mereka dalam keadaan rusak.
Saat ini armada angkutan sampah yang dimiliki DLH ada sebanyak 12 unit truk, namun 6 diantaranya dalam kondisi rusak dan masih dalam perbaikan.
"Untuk hari ini kami harus menyewa 4 unit truk dan 1 unit loader untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di depo. Kami berharap hari ini semuanya bisa dituntaskan," tegasnya.
Dalam satu hari, jumlah sampah yang didominasi sampah rumah tangga tersebut ada sebanyak 186 m³ atau setara dengan 31 rit pengakutan sampah.
Dengan jumlah armada yang tersedia hanya 6 buah, tentunya mustahil semua sampah bisa terangkut, sehingga akhirnya sempat terjadi tumpukan sampah.
"Tapi hari ini kami dapat perintah dari Bapak Bupati untuk bisa mengatasinya, bahkan kami disuruh untuk menyewa truk untuk mengangkut sampah-sampah tersebut dan pembayarannya nanti pada saat perubahan anggaran," terangnya.
Rencananya pada perubahan anggaran nanti akan ada penambahan beberapa unit armada, karena masalah ini sifatnya urgent. Selain itu Kotim juga mendapat bantuan 2 unit truk dan 5 unit tosa dari pusat melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
Sebelumnya, warga Sampit sempat mengeluhkan dengan kondisi sampah di seluruh Depo sampah yang rata-rata berada di sekitar pemukiman warga, sudah lebih dari sepekan tidak terangkut.
Akibatnya sampah-sampah tersebut menjadi menggunung, bahkan sampai meluber hingga ke jalan. Selain menimbulkan kesan jorok, karena banyak sekali lalat bersarang di sana, juga menyebabkan terjadinya polusi bau yang beraroma busuk dan menyengat. (dsi/Ask)
Load more