LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Brankas Narkoba
Sumber :
  • IST

Misteri Penemuan Brankas Narkoba di Kampus Makassar, Diduga Terhubung ke Jaringan Lapas

Penemuan brankas penyimpanan narkoba di sebuah kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/6/2023) bikin heboh khalayak.

Minggu, 11 Juni 2023 - 05:43 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Penemuan brankas penyimpanan narkoba di sebuah kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/6/2023) bikin heboh khalayak.

Apalagi kala itu kepolisian belum bersedia mengungkap nama kampus tempat brankas dan narkoba ditemukan dengan pertimbangan untuk pengembangan kasus lebih lanjut.

Tidak disebutkannya nama kampus tersebut juga bikin risau dan penasaran sejumlah pejabat perguruan tinggi terkenal di Makassar. Oleh karena itu, mereka minta polisi segera menyingkap nama kampus tersebut.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan sebelumnya mengungkap temuan brankas penyimpanan narkoba di salah satu kampus ternama di Kota Makassar.

Baca Juga :

Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Setyo Boedi Moempoeni kala itu juga turut menyebut ditemukannya brankas narkoba di salah satu kampus. Ia menyatakan hal itu saat mengikuti rilis pengungkapan kasus narkotika sekaligus pemusnahan barang bukti narkoba bersama jajaran BNNP, Kodam XIV Hasanuddin, Kejaksaan Tinggi Sulsel, dan pihak terkait.

Jumlah barang bukti yang dimusnahkan sebanyak 20,7 kilogram sabu, ganja 4,3 kilogram, ekstasi 957 butir, dan obat daftar G sebanyak 4.000 butir, dengan delapan orang tersangka, seorang di antaranya warga Malaysia serta satu anggota Polri aktif.

Mengejar Jaringan

"Di bunker ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi narkoba. Informasi terakhir, sebenarnya sudah masuk 3 kilogram di situ dan sudah beredar cukup lama," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol. Dodi Rahmawan.

Kendati demikian, saat ditanya wartawan di kampus mana brankas narkoba berada, Dodi belum bersedia menyebutkan karena menunggu momen tertentu dan juga sedang mengejar jaringan yang belum ditangkap.

"Ada jaringan lembaga pemasyarakatan. Jadi, pengembangannya ke lapas. Namun, saya belum sebutkan lokasinya di mana, jangan muncul dulu di media," ujar dia.

Perwira menengah Polri ini menyebutkan bahwa peredaran narkoba di lingkup kampus itu sangat cepat, juga ada sistem rekapitulasi atau manajemen marketing yang digunakan para pemainnya. Namun, pelakunya belum ada yang ditangkap.

"Peredarannya ini sangat masif, sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya. Kita akan kejar, siapa di belakang semuanya ini," tutur Kombes Dodi.

Apabila peredaran narkoba tidak terkendali, kata dia, maka generasi muda akan hancur karena kasus ini berasal dari lembaga pendidikan.

"Makanya, kami bersama-sama menyikapinya. Manakala ada yang terindikasi terlibat sebagai pengguna, mari kita sama-sama rehabilitasi," katanya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel Brigadir Jenderal Polisi Ghiri Prawijaya saat dikonfirmasi menyatakan belum mendapat informasi resmi dari Polda Sulsel terkait adanya brankas narkoba di salah satu kampus ternama di Makassar.

"Saya juga lagi cari itu sumbernya dari mana. Dari kemarin sampai sekarang belum dapat jawaban dari Polda, ... katanya dalam pengembangan. Tapi, saya sudah sampaikan, mudah-mudahan nanti (dapat) kalau sudah jelas (kampusnya)," kata Brigjen Ghiri.

Apakah ada upaya penelusuran kampus mana yang dimaksud, kata dia, sejauh ini belum ada informasi di kampus mana brankas narkoba itu berada. Soal informasi yang masih tertutup, menurut dia, itu biasa di jajaran kepolisian dan BNN agar tidak bocor di awal.

"Belum tahu di mana kampusnya karena beliau (Kapolda) juga masih merahasiakan, untuk pengembangan. Kalau narkoba itu memang (info tertutup), jangankan beda instansi, satu tim saja, kayak saya ini, perintahkan anak buah saya saling rahasia. Itu sudah hal biasa," bebernya.

Mengenai proses penyelidikan dari perkara tersebut, perwira tinggi Polri ini bilang, pastilah pihaknya akan bersama Polda.


Minta Polda Terbuka

Sejumlah petinggi kampus di Kota Makassar minta Polda Sulawesi Selatan menyebutkan nama kampus yang memiliki brankas narkoba tersebut setelah polisi menyampaikan kasus tersebut melalui media.

"Kalau memang ada, seharusnya polisi yang mengatakan ada narkoba ditemukan, menyebutkan kampusnya apa. Dia juga harus mengungkap siapa itu oknum pelakunya," kata Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam saat dihubungi dari Makassar, Jumat.

Aparat kepolisian mestinya memastikan di kampus yang diduga memiliki brankas narkoba, sebab tanpa ada kejelasan nama kampus, tentu menjadi tanda tanya publik.

"Kalau tidak (disebutkan), ini bisa dianggap simulasi untuk merusak lembaga. Sebenarnya, gampang sekali itu kalau polisi ingin mencari oknum pelakunya. Karena ini bisa menyebarkan isu yang tidak jelas," papar Prof. Husain, yang ketika dihubungi masih berada di Jepang.

Apabila kasus itu berada di lingkup UNM, ia akan langsung menindaklanjuti secara cepat agar bisa diketahui siapa oknum yang dimaksud. Atau, bisa juga ada oknum yang berspekulasi dengan cara membawa masuk narkoba, lalu dia sendiri yang menemukan.

"Kalau ada, misalnya, di UNM terjadi, maka saya langsung bersikap tegas, pasti saya akan pecat. Kan begitu. Selesaikan masalahnya. Kalau dikatakan di UNM, siapa orangnya, kalau bisa ditemukan, juga harus menemukan siapa pelakunya. Karena dia itu oknum," ucap Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pertanian ini.

Mantan Dekan Fakultas Teknik UNM itu menyatakan apabila aparat kepolisian mengatakan di lingkungan kampus ditemukan, tapi belum disampaikan secara terperinci, maka dapat dicurigai dugaan by design yang dampaknya bisa merusak citra kampus.

"Kepolisian harus membuka seterang-terangnya supaya bisa disikapi. Harus ada orangnya, Pak. Kalau tidak, bisa dicurigai ada orang lain yang kasih masuk, baru ditemukan orang lain. Maka ini bisa diduga cara merusak nama lembaga kampus," katanya mengingatkan.

Rektor dua periode UNM ini akan memberikan sanksi keras berupa pemecatan kepada yang bersangkutan dan meminta petugas melakukan proses secara tegas tanpa pandang bulu. Ditegaskan, tidak ada toleransi bagi oknum penyimpan, pengedar, dan pengonsumsi narkoba di dalam civitas akademika UNM.

Dikonfirmasi terpisah, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Prof. Hamdan Juhannis menyatakan, "Sebaiknya disebutkan saja supaya jelas kampus mana yang dimaksud. Apalagi pendefinisian 'kampus ternama' juga perlu lebih jelas.

"Dengan dibuka, itu akan membantu memahami seperti apa geliat dunia pendidikan dalam kaitannya dengan pengedaran obat-obatan terlarang," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa yang turut dikonfirmasi juga minta polisi segera membuka di mana brankas narkoba tersebut berada.

"Kalau saya setuju itu dibuka. Kita tentu dukung kepolisian membukanya, agar tidak menjadi pertanyaan publik," katanya.

Kepala Humas Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Hadi Saputra  menyatakan temuan bunker narkoba di salah satu kampus tanpa menyebutkan nama, bisa menjadi bola liar, yang meninggalkan prasangka terhadap kampus-kampus ternama.

"Apalagi, disebut bahwa bunker itu bagian dari peredaran narkoba di Lapas Makassar. Sebagai kampus yang berada dekat dengan lapas, kami bisa dirugikan dengan informasi sepotong-sepotong," katanya.

Akan tetapi ia menegaskan bahwa brankas itu bukan di Unismuh. Indikatornya, tidak pernah ada razia polisi di kampus Unismuh.

"Kalau ada razia, pasti ada informasi dari petugas sekuriti kampus," katanya.

Kendati menjadi teka-teki khalayak dan dipertanyakan kalangan perguruan tinggi di Makassar, langkah penyidik tidak menyebut nama kampus saat ini pasti punya alasan profesional. (ant/ebs)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bertengkar Hebat Suami Tampar Istri, Bagaimana Cara Minta Maafnya? Ini Penjelasan Ustaz Buya Yahya Bisa Dicontoh

Bertengkar Hebat Suami Tampar Istri, Bagaimana Cara Minta Maafnya? Ini Penjelasan Ustaz Buya Yahya Bisa Dicontoh

Berselisih atau bertengkar dengan pasangan itu wajar. Namun, ketika main fisik itu tidak wajar. Ustaz Buya yahya menegaskan pria baik dan hebat bukan tampar....
DPRD DKI Jakarta Semprot Disdukcapil DKI Jakarta Soal Program Tertib Administrasi Kependudukan

DPRD DKI Jakarta Semprot Disdukcapil DKI Jakarta Soal Program Tertib Administrasi Kependudukan

DPRD Jakarta mengimbau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) berhati-hati dalam pelaksanaan program tertib administrasi kependudukan harus berhati-hati.
Polisi Ungkap Kang Mus Kerap Duduk di Pohon Saat Subuh Hari, Ternyata...

Polisi Ungkap Kang Mus Kerap Duduk di Pohon Saat Subuh Hari, Ternyata...

Artis Epy Kusnandar alias pemeran Kang Mus pada sinetron Preman Pensiun ditangkap polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja.
Cuma 9 Pemain dari Liga 1 Dipanggil ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Seolah Beri Pesan Tegas Soal Kualitas

Cuma 9 Pemain dari Liga 1 Dipanggil ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Seolah Beri Pesan Tegas Soal Kualitas

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong seolah memberikan pesan tegas kepada para pemain Liga 1 untuk segera meningkatkan kualitas.
Ayah dan Bunda Sering Pukul Anak, Bisa Jadi yang Salah Anda dan Butuh Pengobatan Psikiater Ini Penjelasan Ustaz Buya Yahya

Ayah dan Bunda Sering Pukul Anak, Bisa Jadi yang Salah Anda dan Butuh Pengobatan Psikiater Ini Penjelasan Ustaz Buya Yahya

Ayah dan Bunda yang sering pukul anak, sebaiknya introspeksi diri. Mungkin saja, anda yang bermasalah, atau terganggu mentalnya. Sebab dalam agama dikatakan....
Bappenas Ungkap IKN Berdampak Positif Bagi Pembangunan Konektiviatas  Indonesia Timur

Bappenas Ungkap IKN Berdampak Positif Bagi Pembangunan Konektiviatas Indonesia Timur

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) mengungkap dampak positif yang terus terjadi usai adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Trending
Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kesaksian Anggota Babinsa Nyaris Jadi Korban Tarsum Selanjutnya

Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kesaksian Anggota Babinsa Nyaris Jadi Korban Tarsum Selanjutnya

Kasus suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih menyita perhatian publik.
Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Terungkap Tarsum Merangkak dan Menangis ke Anggota Babinsa

Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Terungkap Tarsum Merangkak dan Menangis ke Anggota Babinsa

Serka Karnita selaku anggota Babinsa Desa Cisontrol kembali memberikan kesaksian detik-detik aksi sadis suami bunuh dan mutilasi istri di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Ungkap Kondisi Tarsum yang Kerap Bertanya Kondisi Korban

Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Ungkap Kondisi Tarsum yang Kerap Bertanya Kondisi Korban

Kasus pembunuhan disertai mutilasi suami terhadap istrinya di Dusun Sindangjaya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih menyimpan tanda tanya besar di publik.
Rumah Adik SYL di Kota Makassar Digeledah, KPK Dapati Bukti Ini

Rumah Adik SYL di Kota Makassar Digeledah, KPK Dapati Bukti Ini

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah barang bukti saat melakukan penggeledahan kediaman salah satu milik keluarga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
FIFA akan Mengadakan Pertemuan Darurat untuk Membahas Sanksi Israel

FIFA akan Mengadakan Pertemuan Darurat untuk Membahas Sanksi Israel

FIFA akan mengadakan pertemuan darurat dalam kongres tahunan di Bangkok, Thailand untuk memutuskan apakah Israel harus dikeluarkan dari kompetisi sepak bola.
Masih Ingat Sosok ini? Pria di Ponorogo Selalu Baca Sholawat dan Al Fatihah di setiap Kegiatannya Bikin Terinspirasi

Masih Ingat Sosok ini? Pria di Ponorogo Selalu Baca Sholawat dan Al Fatihah di setiap Kegiatannya Bikin Terinspirasi

Masihkah Anda mengingat sosok ini? Pria tua di Ponorogo, Jawa Timur selalu menikmati masa tua sambil mengucap sholawat dan Al Fatihah di setiap kegiatannya.
Dewas KPK Tunda Sidang Kode Etik Nurul Ghufron, Ini Alasannya

Dewas KPK Tunda Sidang Kode Etik Nurul Ghufron, Ini Alasannya

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) memilih menunda sidang kode etik pembacaan nota pembelaan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Assalamualaikum Nusantara
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
06:30 - 08:00
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Coffee Break
09:00 - 11:00
Best World Boxing
Selengkapnya