Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan - Angin puting beliung kembali menerjang dan merusak pemukiman warga di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Salah satu rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung adalah Salawati, warga Desa Biringkassi, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.
Rumah Salawati yang terletak di pesisir pantai menghadap ke laut itu rusak parah setelah dihantam angin puting beliung. Bahkan bangunan rumahnya rubuh hingga rata dengan tanah.
"Tiba-tiba angin puting beliung menghantam, pertama atap rumah saya terbang, setelah itu bangunannya lansung ambruk hingga rata dengan tanah," ujar Salawati. Rabu (04/01/23).
Ia mengatakan jika saat angin kencang, ia harus mengungsi ke rumah ponakannya yang tidak jauh dari rumahnya.
"Saat kejadian saya sementara di rumah ponakan mengungsi karena takut tinggal di rumah sejak cuaca ekstrem, apalagi air laut tinggi."
"Selain rumah saya, ada juga rumah tetangga saya yang seng rumahnya terbang terbawa angin kencang," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Galesong Utara Sumarlin mengungkap jika ada 19 rumah di Kecamatan Galesong Utara yang rusak diterjang angin puting beliung, 3 rumah di antaranya rubuh hingga rata dengan tanah.
"Hari ini ada 19 rumah di Kecamatan Galesong Utara yang diterjang angin puting beliung, 3 rumah diantaranya mengalami kerusakan total akibat bangunan rumahnya rubuh hingga rata dengan tanah," jelasnya.
Camat Termuda di Kabupaten Takalar itu, meminta kepada seluruh kepala desa yang berada di wilayah untuk segera mendata warganya yang terdampak angin puting beliung agar bisa diberikan bantuan.
"Sudah saya imbau seluruh kepala sesa di wilayah Kecamatan Galesong, saat saya mengecek lansung rumah warga yang terkena angin puting beliung, agar segera mendata semua rumah warga untuk dilaporkan supaya bisa mendapatkan bantuan," tegasnya.
Sumarlin juga mengimbau kepada seluruh warganya yang bekerja sebagai nelayan agar tidak melaut selama gelombang laut masih tinggi.
"Kita juga sudah imbau kepada seluruh warga yang bekerja sebagai nelayan untuk tidak melaut selama cuaca ekstrem," tutupnya. (itg/ree)
Load more