Bandar Lampung, tvOnenews.com - Momen lebaran konsumsi bahan pangan meningkat terutama tingginya permintaan pasar terhadap telur ayam. Hal itu, dimanfaatkan peternak ayam petelur di Lampung untuk meraup cuan dengan meningkatkan hasil produksi.
Di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, sejumlah peternak ayam petelur memanfaatkan momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini, dengan menambah isian kandang untuk meningkatkan produksi telur di tengah tingginya permintaan pasar.
"Momen lebaran menjadi kesempatan bagi peternak telur meraup keuntungan. Karena hasil produksi langsung ditampung pasar setiap harinya," kata salah satu peternak telur, Kasmani, Senin (3/4/2023).
Kasmani mengungkapkan hasil produksi telur ayam di kandangnya mampu memproduksi ribuan kilogram telur setiap harinya. "Di kandang saya setiap hari bisa produksi telur ayam mencapai 2.000 kilogram," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Kasmani, kenaikan harga pakan juga terus mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir bagi para peternak."Karena telur ayam diprediksi akan alami penurunan harga setelah lebaran," kata dia.
Ia menuturkan harga telur ditingkat peternak saat ini telah ditentukan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yakni Rp24.000 per kilogram. Sementara harga pakan terus mengalami kenaikan.
"Tadinya harga pakan Rp6.700 sekarang naik Rp7.200. Sementara harga telur tadinya Rp26.000 sekarang turun Rp25.000 per kilogram. Di Jakarta malah harganya tinggal Rp23.500 per kilogram, Sementara harga pakan terus naik," tuturnya.
"Kenaikan harga pakan ternak dikhawatirkan tidak sebanding dengan biaya operasional dan hasil produksi telur ayam. Apalagi berkurangnya serapan pasar setelah lebaran," sambungnya.
Dirinya pun berharap pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dapat mengkaji ulang harga telur di tingkat peternak serta menetapkan harga dengan menyesuaikan kenaikan harga pakan di pasaran.
"Agar usaha ternak ayam petelur dapat berkesinambungan kalau harga telur dapat kembali disesuaikan oleh Badan Pangan Nasional ini," tandasnya. (Puj/Fhr)
Load more