Aceh Tengah, Aceh - Sejumlah pedagang di pasar tradisional Paya ilang Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, melakukan aksi protes dengan cara membuang dagangan ke jalan raya.
Nampak puluhan kilogram cabai berserakan di jalan raya, para pedagang juga meminta para pengguna jalan untuk melindas gadangan yang dibuang tersebut.
Dedi Saputra salah satu pedagang mengatakan, aksi buang dagangan ini mereka lakukan sebagai bentuk protes sejumlah pedagang terhadap kebijakan pemerintah setempat yang pilih kasih dalam pemindahan lapak dagangan.
Mereka yang dipindahkan berjualan ke area dalam sudah empat hari mengalami kerugian yang sangat besar karena dagangan sayuran mereka tidak laku.
"Kami para pedagang yang dipindahkan ke area dalam pasar sudah empat hari rugi, karena dagangan kami tidak laku, karena pembeli malas masuk sebab ada pedagang yang berjualan di area depan yang aksesnya lebih mudah," tegas Dedi kepada tvonenews.com, Minggu (9/1/2022).
Dedi juga mendesak Pemerintah Kabupaten dalam mengabil kebijakan harus berlaku adil, "seharusnya seluruh pedagang dipindahkan ke area dalam pasar, jangan terkesan pilih kasih."
"Kenapa kami saja yang dipindahkan ke area dalam, sedangan sebagian pedagang diperbolehkan berdagang di area luar, sehingga telah membuat kami yang patuh pada aturan kini mengalami kerugian," jelas Dedi.
Dedi juga meminta Bupati Aceh Tengah untuk bertanggung jawab atas kerugian yang mereka alami akibat kebijakan yang tidak adil oleh orang nomor satu di wilayah setempat.
"Karena keputusan yang tidak adil, kami telah mengalami kerugian, banyak dagangan sayuran kami busuk karena tidak ada yang beli, kami minta bupati bertanggung jawab," ungkap Dedi.
Sementara itu, Eva pedagang lainnya juga mengeluhkan kebijakan pemindahan lapak dagangan yang pilih kasih. Ia meminta seluruh pedagang sayur dipindahkan ke area dalam sehingga pembeli bisa masuk ke dalam, sehingga terciptanya rasa keadilan.
"Kalau cuma kami yang berjualan didalam sampaikan kapan pun sayur kami tidak akan laku, sebab masih ada pedagang yang berjualan di area depan yang aksesnya lebih mudah," kata Eva.
Eva juga memberi waktu dua hari agar seluruh pedagang di tempatkan dilokasi yang sama seperti mereka, jika tidak mereka mengancam akan berdagang di pinggiran jalan protokol.
"Kalau dalam dua hari ini tidak ada keadilan terkait lapak dagangan, maka kami akan berjualan dipinggur jalan protokol, sebab kami juga butuh makan," tegas Eva. (Chaidir Azhar)
Load more