Solar Langka, Panglima Laot Aceh Barat Minta SPBU Tidak Jual Minyak untuk Nelayan Tanpa Rekomendasi

Aceh Barat, Aceh - Lembaga Adat Panglima Laot Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin PW meminta kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Kabupaten Aceh Barat untuk tidak menjual atau mengeluarkan BBM jenis solar bersubsidi bagi jerigen yang memiliki jumlah banyak mengatasnamakan nelayan tanpa adanya rekomendasi dari Panglima Laot Lhok wilayah setempat.
 
Hal ini disampaikan Amiruddin guna menghindari penyalah gunaan solar bersubsidi yang mengatasnamakan nelayan akan tetapi penggunaannya bukan untuk kebutuhan nelayan.
 
Menurut Amiruddin, dalam pemberian solar subsidi dalam jerigen atas nama nelayan tidak cukup jika hanya dikeluarkan oleh Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) setempat, sebab menurutnya DKP hanya mengetahui secara administrasi saja akan tetapi belum tentu mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.
 
"SPBU boleh berikan (menjual) solar dalam jerigen kepada nelayan hanya dengan rekomendasi dari DKP tapi dalam kapasitas kecil, jangan kapasitas besar. Kita khawatir nantinya ada penyimpangan. Sebab selama ini kita pernah dapat info ada yang atas nama (nelayan) padahal dari jumlah yang diambil ada sebagian dibawa ke penambang," kata Panglima Laot Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin Selasa (29/3/2022).
 
Ia juga berharap kepada DKP juga dapat memberlakukan syarat tersebut, di mana sebelum mengeluarkan rekomendasi lebih dulu melihat ada atau tidaknya rekomendasi dari Panglima Laot Lhok setempat.
 
Ia menjelaskan, pentingnya hal tersebut karena selama ini juga ada japal nelayan yang sudah tidak beroperasi lagi tapi tiba-tiba pernah mengeluarkan surat atas nama kapal tersebut untuk dikeluarkan pengantar dari DKP guna melakukan pembelian.
 
"Jadi kita harap kerjasamanya juga dari DKP sebelum mengeluarkan rekomendasi atau pengantar juga meminta mereka turut memyertakan dari Panglima Laot Lhok. Misalnya nelayan Meureubo nanti Panglima Laot Lhok di sana yang keluarkan karena ia lebih tahu, ini untuk sama-sama kita menjaga agar tidak ada penyimpangan," ujarnya.
 
Adanya permintaan keterlibatan Lembaga Adat Laot untuk memberikan rekomendasi, kata dia, juga sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan solar secara tertib sehingga nelayan tidak merasakan dampak kelangkaan solar dari kebijakan pengurangan pasokan bagi SPBU ataupun Stasiun Pompa Bahan Bakar bagi Nelayan (SPBN).(Chaidir Azhar/Lno)