Buron Selama 2 Pekan, Pelaku Bom Molotov Rumah Kades Sembahe Ditangkap, Ini Motifnya

Medan - Rumah Kepala Desa Sembahe, Deliserdang, Sumatera Utara dibakar. Polisi menemukan barang bukti sepeda motor yang digunakan oleh tersangka berikut dua botol kemasan air mineral berisi kain yang dicampur dengan bahan bakar Pertalite yang dijadikan bom molotov.

Selang dua pekan kemudian, Sat Reskrim Polsek Pancurbatu akhirnya menangkap tersangka pelemparan bom molotov tersebut yakni Pedoman Tarigan, anggota salah satu Ormas. 

Mengenakan baju berwarna orange bertuliskan tahanan Polsek Pancurbatu, Pedoman Tarigan digiring petugas dengan kedua lengannya yang diborgol. Terkesan aneh, tersangka tidak mengenakan masker malah dikenakan sebo oleh petugas saat rilis di hadapan media, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yaitu membakar rumah Kepala Desa Sembaha pada dua pekan lalu.

Pedoman Tarigan yang merupakan anggota salah satu Ormas di Tanah Karo itu mengakui perbuatannya. Ia merencanakan pembakaran rumah milik kepala desa dengan menggunakan bom molotov racikannya sendiri.

"Saya melakukan itu (pembakaran) sebagai peringatan ke Kepala Desa Sembahe. Saya malu dan sakit hati juga tersinggung karena ditegurnya di depan orang ramai hanya gara-gara saya menebang daun pisang untuk alas duduk di lokasi penemuan mayat di Sembahe sebelum kejadian ini. Padahal saya lakukan itu untuk duduk bersama sejumlah warga yang ada di lokasi,” ungkap Pedoman.

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Eriyanto Ginting, mengatakan kasus ini terungkap dari petunjuk awal satu unit mobil bebek nomor polisi BK 6788 ACB yang ditemukan di lokasi kejadian yang digunakan pelaku.

"Kemudian dilakukan pengembangan. Dan dari informasi yang kami peroleh dari warga diketahui pemilik sepeda motor tersebut dan dilakukan pengejaran terhadap pelaku. Selang beberapa lama tersangka kita amankan di kawasan terminal Kabanjahe Tanah karo,” sebut Eriyanto.

Dari pengungkapan kasus ini diamankan sejumlah barang bukti, diantaranya sepeda motor yang digunakan pelaku saat beraksi, pakaian pelaku, botol air mineral yang digunakan menjadi bom molotov untuk membakar rumah.

"Tersangka kita jerat Pasal 187 Kitab Undang Undang Hukum Pidana dengan ancaman hukuman penjara selama dua belas tahun,” jelas Kapolsek. (ysa/wna)