Langsa, Aceh - Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengingatkan dinas terkait untuk mempersiapkan berbagai upaya dan metode penanganan penyakit dimaksud gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Aceh. Terlebih jumlah kasus gagal ginjal akut di provinsi itu telah mencapai 29 kasus, 20 diantaranya meninggal dunia.
“Gejalanya kan jelas itu, demam, mual, muntah, pilek, kemudian urinnya berkurang. Nah, kita berharap masyarakat juga pro aktif untuk melaporkan, agar pihak terkait bisa segera mendata dan menangani secepatnya,” imbuh Gubernur.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menambahkan, hingga saat ini jumlah kasus gagal ginjal akut yang sedang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin dan sejumlah RSUD lainya sebanyak 29 kasus akut.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Aceh, jumlah yang ditangani sebanyak 31 kasus. Setelah dilakukan verifikasi yang akut sebanyak 26 kasus dan yang kronis 5 kasus. Hari ini, yang akut bertambah 3. Jadi total kasus gagal ginjal akut pada anak sebanyak 29. Sedangkan yang meninggal dunia, hingga hari ini sudah 20 anak,” ujar Muhammad MTA.
Muhammad MTA mengimbau kepada rumah sakit maupun apotek agar menghentikan peredaran obat anak jenis sirop. “Kami mengimbau masyarakat untuk pro aktif melaporkan jika ditemukan gejala-gejala seperti, demam, mual, muntah, pilek, kemudian urinnya berkurang, untuk segera melapor kepada petugas kesehatan agar bisa segera dilakukan upaya penanganan dan pendataan,” pungkas Muhammad MTA. (izr/wna)
Load more