Yogyakarta, tvOnenews.com - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengan dan Yogyakarta terus dipantau petugas Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta.
Dari periode pengamatan pada Rabu (17/04/2024) sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Gunung Merapi (2968 mdpl) teramati meluncurkan 10 kali Guguran Lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso melalui siaran resmi BPPTKG menyampaikan, pada periode tersebut cuaca di kawasan Merapi mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 16-20.8 °C, kelembaban udara 61-99 %, dan tekanan udara 838.5-918.8 mmHg.
"Secara visual, Gunung Merapi tampak kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," jelas Agus Budi.
Sementara data kegempaan terekam di seismogram terjadi gempa Guguran 30 kali, Hybrid/Fase Banyak 7 kali, dan Vulkanik Dangkal 4 kali.
"Tingkat Aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga)," katanya.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya," jelas Budi.
Selain itu, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya. (nur/buz).
Load more