Kulon Progo, Jawa Tengah - Puluhan seniman unjuk gigi dalam Parade Gamelan Nusantara yang digelar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Parade bertajuk Gamelan On The Road ini diikuti 75 seniman karawitan asli Kulon Progo dengan melibatkan anggota Polri, TNI, serta pelaku wisata setempat. Pentas digelar diatas truk yang telah dimodifikasi sehingga dapat menampung seperangkat karawitan komplit dengan para pemainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo Joko Mursito menyampaikan, Gamelan On The Road digelar untuk menyemarakkan peringatan Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY dan sekaligus juga memeriahkan peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI.
"Gamelan On The Road merupakan suatu ekspresi kita dalam memperingati peristiwa-peristiwa penting, yang pertama dalam menyambut satu dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY sekaligus menyemarakkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Kulon Progo, ujar Joko Jumat (26/8/2022).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas OPD bersama TNI/Polri dengan tujuan menyampaikan program-program pemerintah melalui media seni budaya. Menurutnya gamelan merupakan simbol budaya masyarakat DIY pada umumnya, sehingga melalui media gamelan ini mampu lebih mudah dalam merepresentasikan pesan-pesan yang diinginkan.
"Hari ini kita melibatkan 75 seniman, didukung juga dari TNI Polri dan para pelaku wisata dengan jip nya sebagai simbol perjalanan wisata dengan membawa 77 bendera merah putih. Mudah-mudahan pesan ini bisa kita sampaikan tanpa banyak kata-kata melalui bendera-bendera ini sudah bisa mewarnai disepanjang perjalanan ini," terang Joko.
Joko menambahkan gelaran ini juga sebagai media pemanasan kegiatan hari jadi di bulan Oktober mendatang yang akan dipenuhi kegiatan seni budaya dan pariwisata yang bertaraf nasional antara lain expo, Menoreh Tourism, Parade Budaya serta juga pemecahan rekor geblek terpanjang didunia.
"Gamelan on the road ini akan berlangsung dari 26 -27 agustus,hari ini kita mengambil rute selatan sedang besuk di sisi utara Kulon Progo," tambah Joko.
Kehadiran parade gamelan ini menjadi pelipur bagi masyarakat Kulon Progo yang rindu dengan hiburan semacam ini. Hal itu diungkapkan oleh para pedagang di Pasar Wates Kulon Progo. Pasar Wates sendiri termasuk dalam rute parade ini.
"Saya seneng banget adanya ini dan mungkin tidak disangka-sangka karena ada kegiatan ini. Karena kami kan udah lama tidak menyaksikan adanya kegiatan seperti ini. Sehingga ya cukup meriah, mungkin cukup menghibur masyarakat," ujar Dani.
"Kami sudah dua tahun adanya pandemi ini jadi tidak ada karnaval, tidak ada pawai sehingga ada arak-arakan ini bisa menghibur kami," ujar Dani
Dani pun berharap kegiatan semacam ini bisa rutin digelar setiap tahunnya. Sebab bisa menjadi hiburan bagi masyarakat.
"Ya harapannya acara seperti ini bisa dilaksanakan kembali oleh pemerintah terutama," harapnya.
Sementara itu Pj. Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana menyampaikan apresiasi atas gelaran Gamelan On The Road ini, yang menurutnya sangat tepat digelar dalam rangka peringatan Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY karena gamelan merupakan seni budaya yang menjadi salah satu dasar dari keistimewaan DIY.
"Kegiatan ini sangat efektif dalam melestarikan dan mensosialisasikan seni budaya gamelan kepada masyarakat karena dikemas secara menarik dan masa kini. Kebudayaan menjadi akar keistimewaan kita, mudah-mudahan dengan Gamelan On The Road kita dapat lebih istimewa dan menyinari Indonesia dari Yogyakarta yang istimewa ini," kata Tri. (Awo/Buz)
Load more