Keempat, kebijakan stabilitasi nilai tukar rupiah dalam mengendalikan inflasi barang impor diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi term deposit valas DHE.
Kelima, setelah melewati fase pandemi Covid-19, kini perekonomian kembali pulih. Mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global juga menjadi alasan menguatnya rupiah.
“Kondisi pasar keuangan global yang uncetainty semakin rendah, kami tidak mengatakan uncertainty-nya hilang, tetap ada uncertainty. Tapi ke depannya tentu saja akan mereda, apalagi setelah ketidakpastian Fed Fun Rate. Apakah Maret terakhir, apakah Juni, tapi itu akan mereda,” pungkasnya.
Bahkan, pasar domestik Indonesia dibanjiri dana aliran masuk modal asing dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar USD6 miliar.
Sebagai informasi, melansir catatan Bank Indonesia, Rupiah menguat hingga 2,39 persen year to date (ytd) per 15 Februari 2023, jika dibandingkan pada akhir Desember 2022. (agr/ree)
Load more