Sebelumnya, Bahlil melakukan kunjungan ke China untuk mempromosikan IKN pada akhir November lalu. Ia menyebut kebutuhan investasi di IKN sebesar 32 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan.
Menurutnya, angka tersebut merupakan potensi besar bagi investor untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut. (ant/ito)
Load more