Untuk rencana pembelian kembali saham ADRO, perseroan mengaku memiliki dana kas yang mencukupi. Dengan kinerja Adaro Energy Indonesia yang tetap solid, saat ini perseroan memang memiliki dana segar yang berukuran jumbo.
Di Bank Mandiri saja, Adaro Energy Indonesia tercatat memiliki dana total hingga lebih dari Rp15 triliun, yang terdiri dari kas dalam rupiah setara 323,2 juta dolar AS, dan kas dalam mata uang asing senilai 735,3 juta dolar AS.
Sementara di Bank Rakyat Indonesia, total kas Adaro Energy Indonesia pada 31 Desember 2023, tercatat mencapai Rp11,5 triliun rupiah, yang terdiri dari kas dalam rupiah setara dengan 68,7 juta dolar AS, dan kas dalam valas senilai 684,7 juta dolar AS.
Selain di dua bank BUMN tersebut, Adaro Energy Indonesia juga menempatkan kasnya di sejumlah bank swasta dan asing. Beberapa bank dengan penempatan dana kas Adaro di atas 100 juta dolar AS adalah, DBS Bank Ltd (244,5 juta dolar AS), PT Bank UOB Indonesia (212,3 juta dolar AS), PT Bank BTPN Tbk (124,3 juta dolar AS), dan PT Bank DBS Indonesia (103,8 juta dolar AS)
Selain dana tunai, aliran kas perseroan juga tergolong kuat. Dalam setahun terakhir saja, Adaro Energy Indonesia tercatat bisa meraup arus kas bersih dari aktivitas operasinya hingga 1,152 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp17,7 triliun rupiah.
"Dengan posisi dan kinerja keuangan Perseroan yang solid saat ini, Perseroan berkeyakinan bahwa Pembelian Kembali Saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang," kata Mahardika Putranto.
Load more