Pamekasan, tvOnenews.com - Puluhan warga Desa Badung melakukan aksi unjuk rasa ke kantor unit layanan pelanggan (ULP) PLN Pamekasan, Kamis (18/4/2023).
Kedatangan masyarakat ini meminta pihak PLN untuk memperbaiki travo nomor 111, karena selama kurun waktu tiga bulan terakhir, wilayah tersebut sering gangguan aliran listrik.
Hingga berdampak kepada rusaknya sejumlah peralatan elektronik milik warga setempat, seperti Laptop, AC, Smart TV, Kulkas dan lainnya.
Korlap aksi Abd Rahem mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan pelayanan buruk, karena sebelumnya sejumlah warga sudah melaporkan gangguan listrik tersebut.
Laporan yang diupayakan warga diketahui melalui online hingga datang langsung ke kantornya, namun tidak ada tanggapan serius dari pihan PLN Pamekasan.
"Kami bersama warga Desa Larangan Badung benar-benar marah, kejadian seperti ini sering terulang dan kami anggap pihak PLN lemot menangani keluhan masyarakat," ungkap Abd Rahem.
Pihaknya berharap dengan aksi ini, PLN bisa memprioritaskan keluhan itu untuk secepatnya dengan cara langsung diperbaiki.
Menanggapi hal itu, Manajer ULP PLN Pamekasan Agung Setiobudi mengklaim sudah menerima dan menampung keluhan masyarakat yang demo ke kantornya.
"Kami sudah berupaya untuk memperbaiki drop tegangan listrik di Desa Larangan Badung dengan mengelolaan beban. Kita tidak bisa instan tetapi harus ada langkah berjenjang sesuai perencanaan dan drop tegangan," ucap Agung.
Di Desa Larangan Badung mengacu dari luas wilayahnya memang dibutuhkan investasi untuk penambahan travo.
"Kalau sifatnya pembangunan kita masih butuh perencanaan, perencanaan ini secara prosedur kita lakukan skala prioritas dan percepatan. jadi tidak bisa instan, kalau padam atau kabel putus langsung kita sambung," pungkasnya. (vaf/hap)
Load more