Harga Bahan Baku Naik 60 Persen, Penjualan Kerupuk Anjlok

Pati, Jawa Tengah - Harga bahan baku pembuatan kerupuk yang mengalami kenaikan hingga 60 persen, membuat kelabakan para produsen kerupuk skala rumahan di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. Kondisi ini dikeluhkan oleh para produsen kerupuk karena biaya operasional mereka membengkak, sehingga pendapatan turun hingga 50 persen.

Naiknya harga bahan baku kerupuk ini sangat dirasakan oleh salah seorang produsen kerupuk, Mulyono. Dia mengeluhkan harga bahan baku pembuatan kerupuk yang mengalami kenaikan sangat signifikan, yakni harga minyak goreng cura.

”Minyak goreng curah dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp16 ribu per kilogram,” ungkap mulyono, Rabu (22/9).

Dia menambahkan, selain minyak goreng curah, harga tepung tapioka juga mengalami kenaikan dua puluh persen.

“Harga tepung tapioka yang dulunya Rp7 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp8.400,- per kilogram,” tambahnya.

Kondisi ini diperparah dengan cuaca yang tidak menentu sering turun hujan, sehingga Mulyono harus kembali menambah ongkos produksi sebesar Rp200 ribu untuk membeli gas elpiji mesin oven pengering kerupuk.

Mulyono mengaku, naiknya harga minyak goreng curah dan tepung tapioka membuat usahanya terganggu. Pasalnya, ongkos produksi yang dikeluarkan membengkak tajam dan pendapatannya menurun hingga lima puluh persen.

“Naiknya harga bahan baku pembuatan kerupuk ini bagi pengusaha kerupuk saat ini sangat berat sekali mas, karena mengurangi omzet pendapatan sehari-hari,” kata Mulyono.

Menurutnya, sebelumnya sehari bisa menyisihkan keuntungan rata-rata sekitar Rp500 ribu. Namun setelah ada kenaikan harga bahan baku pembuatan kerupuk, sehari mendapatkan keuntungan Rp200 ribu sangat berat.

“Sekarang jika dihitung-hitung tidak ada lebihnya, Mas, bahkan bisa kurang jika produksinya gagal,”  keluh Mulyono.

Meski ongkos produksi membengkak, tetapi Mulyono tidak berani menaikkan harga jual kerupuk untuk menutup biaya produksi. Mulyono khawatir apabila harga jual kerupuk dinaikkan, pembeli akan beralih ke produsen kerupuk lainnya.

“Biasanya kalo usaha kerupuk itu tidak bisa menaikkan harga, Mas, karena selain persaingan kerupuk itu banyak, saya khawatir pelanggan akan pindah ke pabrik kerupuk lain,” ungkap Mulyono.

Mulyono berharap pemerintah memperhatikan kelangsungan usaha skala kecil seperti dirinya. Caranya dengan mengendalikan harga barang kebutuhan pokok, agar tidak melonjak tajam. (Abdul Rohim/act)